Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pakar penerbangan mengklaim bahwa pesawat MH370 yang hilang tidak ada di hutan Kamboja, melainkan di Samudera Hindia, karena pesawat tidak akan pernah bisa selamat dari kecelakaan dalam bentuk utuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Daily Star, 27 Oktober 2018, Larry Vance, penulis buku "MH370: Mystery Solved", juga mengatakan dia tahu di mana pesawat kemungkinan berada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vance, yang menghabiskan 18 bulan penelitian untuk bukunya,mengatakan teori bahwa MH370 jatuh di Kamboja tidak dapat dipercaya.
Vance mengatakan puing pesawat MH370 pasti akan berada di Samudera Hindia Selatan, di suatu tempat di sekitar tempat pencarian resmi dilakukan.
Larry Vance, Pakar Kecelakaan Penerbangan dan penulis buku "MH370: Mystery Solved" [thesydney.news]
Baru-baru ini, seorang produser film amatir asal Inggris, Ian Wilson, mengklaim telah menemukan pesawat MH370 di hutan Kamboja berdasarkan citra satelit Google Maps.
Tapi Vance menjelaskan mengapa dia tidak percaya pesawat MH370 ada di hutan Kamboja.
"Bahkan jika itu belum terbukti bahwa MH370 terbang selama berjam-jam dan kemudian jatuh ke Samudera Hindia Selatan, siapa pun yang bahkan dengan pengetahuan dasar kecelakaan akan tahu bahwa Pesawat Boeing B777 MH370, berdasarkan fakta, setiap pesawat tidak dapat menabrak ke dalam hutan dan meninggalkan jejak yang terlihat seperti apa yang ditunjukkan dalam gambarnya (Google Maps)," beber Vance.
Vance menambahkan jika pesawat itu jatuh di hutan Kamboja yang bergunung-gunung, maka pesawat MH370 akan jatuh dengan keras dan hancur oleh pepohonan.
"Sayap akan terlepas, begitupun dengan ekornya, akan terbakar dengan hebat," lanjutnya.
Vance menjelaskan bahkan jika pesawat melambat di bawah kecepatan terbang sebelum jatuh ke hutan, maka pesawat juga tidak bisa bertahan dengan kondisi utuh.
"Itu akan jatuh tak terkendali dan menabrak hidung hutan pertama di sudut yang curam dan kecepatan vertikal yang tinggi," katanya.
Ini akan menyebabkan pesawat akan hancur dan kehilangan bentuknya.
Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 membaca buku hasil investigasi pemerintah Malaysia selama empat tahun penyelidikan di Putrajaya, Malaysia, Senin, 30 Juli 2018. REUTERS/Sadiq Asyraf
Meskipun Vance ragu pesawat itu akan ditemukan, dia mengatakan dia yakin pencarian resmi telah kehilangan kesempatan untuk melakukan penyelidikan yang tepat.
"Jika seandainya MH370 ditemukan, maka pesawat akan ditemukan di Samudera Hindia Selatan di suatu tempat di sekitar tempat pencarian resmi dilakukan," tambah Vance.
Dia mengatakan penyelidikan resmi telah secara akurat menunjukkan situs kecelakaan umum tetapi tidak memasukkan cukup informasi spesifik untuk menentukan lokasi yang tepat.
Pesawat MH370 Malaysia Airlines menghilang pada Maret 2014, beberapa jam setelah meninggalkan ibukota Malaysia, Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina dan seluruh 239 orang di dalamnya, termasuk 12 awak, diyakini tewas.