Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan mogok kerja pada Rabu, 31 Mei 2023, sebagai protes atas perubahan kebijakan iklim, PHK, hingga kewajiban kembali ke kantor yang diberlakukan raksasa lokapasar itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari 100 buruh berkumpul pada sore hari di dekat Spheres, monumen kubah kaca di jantung markas besar Amazon di Seattle, Amerika Serikat, menurut seorang saksi Reuters. "Emisi naik. Saatnya bertindak!" teriak kelompok itu. "Berdiri bersama; jangan kembali!"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari 1.900 karyawan telah berjanji untuk melakukan protes secara global, menurut penyelenggara, sebuah kelompok aktivis yang dikenal sebagai Amazon Employees for Climate Justice (AECJ).
Amazon mengatakan tidak mengamati tindakan selain di Seattle.
Pemogokan ini mengikuti langkah yang membawa Amazon "ke arah yang salah," kata AECJ. Di antara mereka, perusahaan baru-baru ini menghilangkan tujuan untuk membuat semua pengiriman Amazon nol bersih untuk emisi karbon pada 2030, meskipun masih memiliki janji yang lebih luas tentang iklim untuk satu dekade kemudian.
Amazon juga mengumumkan sekitar 27.000 kerja dalam beberapa bulan terakhir, atau 9 persen dari tenaga kerja korporatnya, sebuah perubahan untuk perusahaan yang telah lama menggembar-gemborkan penciptaan lapangan kerjanya.
Mandat kembali ke kantor pada 1 Mei menyebabkan kebingungan bagi beberapa staf, apakah mereka perlu memindahkan rumah lebih dekat ke tempat kerja atau apakah mereka akan diberhentikan sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Amazon Brad Glasser mengatakan perusahaan berusaha keras untuk mengurangi emisi karbonnya.
"Untuk perusahaan seperti kami yang mengonsumsi banyak daya, dan memiliki aset transportasi, pengemasan, dan bangunan fisik yang sangat besar, akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya," katanya.
"Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai 100 persen energi terbarukan pada 2025."
Dia menambahkan bahwa Amazon mendengarkan umpan balik karyawan dan senang dengan kolaborasi yang muncul dari kebijakan kembali ke kantornya.
Dalam beberapa tahun terakhir ada protes serupa, termasuk pada 2019, ketika pekerja Amazon termasuk di antara ratusan karyawan perusahaan teknologi besar yang bergabung dalam pawai di San Francisco dan Seattle.
Mereka menilai majikan mereka terlalu lambat untuk mengatasi pemanasan global.
Pilihan Editor: Amazon Akan Tutup Toko Buku Book Depository Akhir April 2023
REUTERS