Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina telah mengusulkan pengurangan usia warganya yang dapat dimobilisasi ke dalam angkatan bersenjata dari 27 menjadi 25 tahun. Perubahan usia itu setelah Ukraina menyatakan membutuhkan 500.000 tentara lagi untuk perang melawan Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengurangan usia tersebut tertuang dalam teks rancangan undang-undang yang diposting di situs parlemen Ukraina pada Senin malam. Teks tersebut merinci warga negara Ukraina mana yang harus didaftarkan untuk wajib militer. Dalam RUU baru itu, wajib militer akan berlaku bagi mereka yang telah mencapai usia 25 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Volodymyr Zelensky mengungkapkan awal bulan ini bahwa militer telah mengusulkan untuk memobilisasi antara 450.000 dan 500.000 lebih warga Ukraina. Ia mengatakan pada 19 Desember ingin mendengar lebih banyak argumen untuk memobilisasi lebih banyak orang. “Ini adalah angka yang sangat serius,” katanya.
Jumlah pasukan Ukraina tidak diketahui secara pasti. Sebelumnya Ukraina disebut memiliki memiliki sekitar 1 juta orang yang bersenjata.
Para pejabat AS memperkirakan ratusan ribu orang telah terbunuh dan terluka sejak Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Baik Ukraina maupun Rusia tidak mempublikasikan jumlah korban jiwa.
David Arakhamia, ketua partai Zelensky di parlemen, mengatakan pemerintah sedang mengerjakan rancangan undang-undang tersebut atas permintaan militer. RUU itu akan diperkenalkan pada Senin.
“Militer membutuhkan solusi atas permasalahannya,” katanya dalam sebuah postingan di aplikasi pesan Telegram. “Masyarakat ingin mendengar jawaban atas semua pertanyaan sensitif.”