Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penunjukan atlet etnis Uyghur sebagai pembawa obor dalam pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing menyulut silang pendapat antara Duta Besar Cina untuk PBB dengan rekannya dari Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Duta Besar Amerika Serikat Linda Thomas-Greenfield sebelumnya mengatakan, penunjukan pemain ski lintas alam Dinigeer Yilamujiang itu sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari dugaan pelanggaran HAM terhadap minoritas Muslim Uyghur di Xinjiang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Thomas-Greenfield, pilihan itu adalah "upaya Cina untuk mengalihkan perhatian kita dari masalah sebenarnya yang ada di sini, bahwa orang Uyghur sedang disiksa, dan orang Uyghur adalah korban pelanggaran hak asasi manusia oleh orang Cina."
AS mengatakan Cina melakukan genosida terhadap Uyghur. Cina membantah melakukan pelanggaran dan mengatakan langkah-langkah yang diambilnya diperlukan untuk memerangi terorisme dan gerakan separatis.
Duta Besar Cina untuk PBB Zhang Jun dalam sebuah pernyataan di situs web kedutaan bahwa Cina "dengan tegas membantah tuduhan yang tidak beralasan" itu.
Zhang mengatakan bahwa Dinigeer Yilamujiang, pemain ski lintas alam yang lahir di Xinjiang, adalah "di antara yang terbaik" dari 20 atlet dari sembilan etnis minoritas yang bersaing untuk Tim Cina di Olimpiade Musim Dingin.
"Dia adalah kebanggaan dan perwakilan luar biasa dari Cina. Di mana kemarahan AS yang tidak dapat dijelaskan atas hal ini berasal, dan niat apa yang dipendamnya?" kata Zhang seperti dikutip Reuters, Senin, 7 Fabruari 2022.
Dinigeer terpilih sebagai salah satu dari dua pembawa obor pada upacara pembukaan. Banyak negara Barat telah melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade atas perlakuan Cina terhadap Uyghur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang.
Pakar dan kelompok hak asasi PBB memperkirakan lebih dari satu juta orang, terutama dari Uyghur dan minoritas Muslim lainnya, ditahan di kamp-kamp di Xinjiang sejak 2016.
Cina menolak tuduhan pelecehan, menggambarkan kamp sebagai pusat kejuruan yang dirancang untuk memerangi ekstremisme, dan pada akhir 2019 dikatakan semua orang di kamp telah "lulus".
Juru bicara Komite Olimpiade Internasional Mark Adams mengatakan pada hari Sabtu bahwa Dinigeer tidak dipilih karena dari mana dia berasal.
Penyelenggara Olimpiade Cina mengatakan pembawa obor yang memasuki stadion dengan api telah dipilih berdasarkan tanggal lahir mereka, dengan masing-masing lahir dalam dekade yang berbeda, mulai dari 1950-an hingga 2000-an.