Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengecam keputusan pemerintahan Presiden Amerika Serikat yang menyetujui program Pembiayaan Militer Asing atau FMF kepada Taiwan.
"Keputusan AS dalam menyediakan senjata ke wilayah Taiwan yang masuk wilayah Cina berdasarkan apa yang disebut Pembiayaan Militer Asing padahal biasa digunakan untuk negara-negara berdaulat, sangat melanggar prinsip 'Satu China' dan tiga ketentuan dalam komunike bersama Cina-AS, khususnya Komunike 17 Agustus 1982," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, pada Kamis, 31 Agustus 2023.
FMF merupakan rekening bantuan militer terbesar yang dikelola Departemen Luar Negeri AS untuk bantuan hibah kepada pemerintah asing guna membeli peralatan pertahanan dan pelatihan militer AS di bawah program Penjualan Militer Asing.
Departemen Luar Negeri AS mengalokasikan dana FMF hingga 80 juta dolar AS (Rp 1,2 triliun) untuk mendukung Taiwan.
Wang menyebut tindakan itu sangat melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, melemahkan kedaulatan dan kepentingan keamanan Cina, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pihak yang menginginkan “kemerdekaan Taiwan”.
"Cina menyesalkan dan dengan tegas menentangnya," kata Wang.
Menurut Wang, hanya ada satu Cina di dunia dan Taiwan menjadi bagian tak terpisahkan dari Cina. Masalah Taiwan sepenuhnya merupakan urusan dalam negeri Cina sehingga tak boleh diintervensi asing.
"Kami mendesak AS untuk sungguh-sungguh mematuhi prinsip 'Satu Cina' dan ketentuan tiga komunike bersama Cina-AS, berhenti meningkatkan kontak militer dengan wilayah Taiwan atau mempersenjatainya dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun," kata Wang.
Dia meminta AS berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat memperparah ketegangan di Selat Taiwan dan berhenti berkomplot serta mendukung upaya kelompok yang ingin mencapai “kemerdekaan Taiwan” dengan paksa.
"Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad dan kemampuan rakyat Cina dalam menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya," kata Wang.
Ketua Komisi Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik Michael McCaul mengaku senang pemerintah akhirnya menyediakan FMF untuk Taiwan.
AS masih menjadi pemasok senjata terpenting Taiwan. Bulan lalu, AS mengumumkan paket bantuan senjata Taiwan senilai 345 juta dolar AS. Selanjutnya pekan lalu, Washington juga menyetujui penjualan sistem pencarian dan pelacakan inframerah untuk jet tempur F-16, dan menjual peralatan lainnya senilai 500 juta dolar AS kepada Taiwan.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini