Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

Kedutaan Besar Cina mengkritik pemerintah Jepang yang melanjutkan pembuangan air limbah dari PLTN Fukushima

29 Februari 2024 | 17.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pengunjuk rasa memegang plakat bertuliskan "Tidak ada air yang terkontaminasi radiasi ke laut" selama unjuk rasa menentang rencana Jepang membuang air radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami ke laut, di depan kantor pusat Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo, operator pembangkit nuklir di Tokyo, Jepang, 24 Agustus 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Cina di Tokyo pada Kamis 29 Februari 2024 mengkritik pemerintah Jepang yang melanjutkan pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedubes Cina mengatakan tindakan itu mengabaikan kekhawatiran rakyat Jepang dan masyarakat internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jepang pada Rabu mulai melepaskan air buangan PLTN Fukushima tahap keempat yang dijadwalkan berlangsung hingga 16 Maret.

Pengelola PLTN itu, TEPCO, berencana membuang 7.800 ton air limbah ke Samudera Pasifik.

"Jepang mengabaikan kekhawatiran penduduknya dan keberatan masyarakat internasional, dan terus membuang air radioaktif ke samudra itu, yang berpotensi menimbulkan ancaman infeksi radioaktif. Kami menyatakan ketidakpuasan yang besar atas hal ini," kata Kedubes Cina dalam pernyataannya.

Cina terus mendesak Jepang untuk menanggapi secara serius kekhawatiran dalam negeri dan internasional, bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menciptakan mekanisme pengawasan jangka panjang, dan membuang air olahan itu dengan "secara bertanggung jawab dan konstruktif", tulis pernyataan itu.

Tiga tahap pembuangan sebelumnya melepaskan air olahan PLTN Fukushima pada Agustus, Oktober dan November 2023.

Pada tahap pertama, Jepang membuang sekitar 1,34 juta ton air olahan PLTN itu ke samudra meski diprotes oleh negara-negara tetangganya dan nelayan setempat.

Secara total, lebih dari 31.000 ton air radioaktif berintensitas sedang dilepaskan selama tahun fiskal 2023 yang berakhir pada 31 Maret mendatang. Seluruh prosesnya diperkirakan akan memakan waktu minimal 30 tahun.

SPUTNIK | THE SUN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus