Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Cina meluncurkan operasi baru melawan pementasan tarian erotis pada upacara pemakaman di negara ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Kebudayaan Cina mengatakan layanan penari erotis dianggap sebagai haram dan merusak moral. Ini menjadi masalah utama di wilayah-wilayah pedalaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertunjukan tarian dan nyanyian oleh wanita berpakaian seksi ditujukan untuk menarik sebanyak mungkin tamu ke upacara penghormatan terakhir sekaligus untuk menunjukkan kekayaan sebuah keluarga.
Kementerian mengatakan pihaknya juga menargetkan memberantas pertunjukan erotis dan pornografi di acara pernikahan dan acara tradisional lainnya di Cina, termasuk Imlek.
Otoritas Cina mulai melarang tarian erotis ini pada 2006 dan meluncurkan operasi keduanya pada 2015.
Dilansir Independent pada 21 Februari 2018, operasi terbaru telah difokuskan pada 19 kota di empat provinsi, seperti Henan, Anhui, Jiangsu dan Hebei. Berita ini juga dilansir Telegraph.
Kampanye ini juga menawarkan penghargaan kepada publik yang melaporkan kegiatan itu kepada pihak berwenang.
Tiga tahun lalu, pihak berwenang mengaku menangkap kelompok tari karena menanggalkan pakaian saat membuat pertunjukan pada acara tradisional.
Pemimpin kelompok itu dijatuhi hukuman 15 hari penjara dan didenda 70.000 yuan atau sekitar Rp 150 juta.
Beberapa komunitas di pedesaan Cina dilaporkan percaya kehadiran lebih banyak orang di pemakaman membantu untuk menghormati orang mati dan membawa mereka keberuntungan.