Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis teknologi Amerika Serikat Elon Musk belakangan dikaitkan sebagai akan mengakuisisi TikTok. Laporan Tech Crunch pada Minggu, 9 Februari 2024, pemerintah Cina dilaporkan terbuka untuk menjual TikTok kepada Elon Musk. Dikutip dari Antara, Elon Musk mengatakan dia tidak tertarik membeli TikTok dalam wawancara di ajang WELT Economic Summit baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Doland Trump menunda penerapan undang-undang yang mewajibkan perusahaan induk TikTok yakni ByteDance untuk menjual platform media sosial tersebut.
Tentang Elon Musk dan TikTok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Trump Berharap Elon Musk Membeli TikTok
Trump pernah mengatakan ia berharap Elon Musk atau Larry Ellison mau mengakuisisi TikTok. Dia juga menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk badan pendanaan untuk membeli saham dari aplikasi tersebut. Dana yang diharapkan akan dibuat dalam 12 bulan ke depan oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan Amerika, meskipun belum jelas.
Langkah ini menjadi kelanjutan dari keputusan pemerintah Amerika yang pada pertengahan Januari 2025 sempat memutus akses aplikasi TikTok. Namun, setelah Trump menjabat, ia menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu larangan TikTok selama 75 hari.
2. Elon Musk Tidak Tertarik
Elon Musk tidak tertarik untuk membeli dan mengelola TikTok. "Saya tidak memiliki rencana tentang apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki TikTok,” katanya.
Musk menambahkan bahwa dia tidak menggunakan TikTok secara pribadi dan tidak begitu paham dengan platform tersebut. Dia bahkan menyebutkan akuisisi Twitter yang sekarang X sebagai anomali. "Saya biasanya membangun perusahaan dari awal," ujarnya.
3. Jarang Membeli Perusahaan
Menurut Elon Musk, dia tidak tertarik untuk mengakuisisi TikTok atau perusahaan lain. “Saya tidak terlalu bersemangat untuk mengakuisisi TikTok, saya jarang membeli perusahaan, ini sangat jarang terjadi,” ucapnya. Dia menjelaskan bahwa pendekatan terhadap bisnis lebih berfokus membangun perusahaan dari nol dibandingkan dengan membeli perusahaan yang sudah ada.
4. ByteDance Diberi Tenggat
Sebagai pengembang TikTok, ByteDance diberikan tenggat waktu hingga Januari untuk menjual aset TikTok di Amerika atau menghadapi larangan di negara tersebut. Ini menyusul kekhawatiran para legislator bahwa aplikasi tersebut menimbulkan risiko keamanan nasional karena Cina dapat memaksa perusahaan untuk membagikan data pengguna TikTok di Amerika. TikTok membantah bahwa mereka pernah membagikan atau akan memberi data pengguna di Amerika.
Apple dan Google belum mengembalikan TikTok ke toko aplikasi mereka sejak undang-undang Amerika mulai berlaku. Pada hari Jumat, 7 Februari 2025 TikTok menjelaskan bahwa mereka memungkinkan pengguna Android di Amerika untuk mengunduh dan mengakses aplikasi melalui paket instalasi (APK) di situs webnya. Ini sebagai upaya untuk menghindari pembatasan TikTok.
5. Algoritma TikTok
Dikutip dari News18, aset TikTok di Ameria tanpa algoritma diperkirakan bernilai antara 40 miliar dolar hingga 50 miliar dolar, menurut analis dari Wedbush Securities, Dan Ives. Namun, sebagian besar nilai aplikasi mungkin terletak di algoritmanya, sehingga sulit untuk menentukan nilai pastinya dalam angka.
Langkah pertama bagi siapa pun yang ingin membeli, seperti yang diakui oleh Elon Musk, adalah memahami algoritma TikTok, yang sangat mempengaruhi pengalaman pengguna.
Defara Dhanya turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini