Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cina Sambut Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Lebanon, Harapkan Langkah Serupa di Gaza

Pihak Cina percaya bahwa kegagalan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza adalah akar penyebab kekacauan di Timur Tengah saat ini.

29 November 2024 | 10.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menyambut gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, menekankan langkah serupa untuk gencatan senjata di daerah kantong Gaza, Palestina, yang terkepung dan telah dibombardir Israel selama lebih dari satu tahun. Demikian menurut laporan media pemerintah Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Beijing mendukung semua upaya yang kondusif untuk meredakan ketegangan dan mencapai perdamaian, dan menyambut baik pihak-pihak terkait yang mencapai kesepakatan gencatan senjata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning kepada wartawan di ibu kota Cina tersebut pada Rabu, 27 November 2024 seperti dikutip Antara dari Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, Mao menambahkan: "Pihak China percaya bahwa kegagalan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza adalah akar penyebab kekacauan di Timur Tengah saat ini."

Dia mendesak semua pihak untuk "bekerja bersama guna mencapai gencatan senjata yang menyeluruh dan berkelanjutan di Gaza lebih awal."

Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang ditengahi melalui upaya diplomatik AS dan Prancis, mulai berlaku pada 02.00GMT (waktu setempat). Mengutip Reuters, proposal gencatan senjata menyerukan agar Israel menghentikan semua operasi militer terhadap wilayah Lebanon, termasuk serangan terhadap target sipil dan militer serta lembaga-lembaga negara Lebanon, baik di darat, laut, maupun udara.

Kesepakatan tersebut berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa usulan untuk mengakhiri konflik telah dirampungkan, di tengah harapan bahwa hal itu akan menghentikan serangan udara Israel terhadap kota-kota Lebanon dan mengakhiri pertempuran lintas batas yang telah berlangsung selama satu tahun.

Lebih dari 3.760 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon dan lebih dari 1 juta orang telah mengungsi sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Semua kelompok bersenjata di Lebanon, yang berarti Hizbullah dan sekutunya, akan menghentikan operasi melawan Israel, kata teks tersebut. Israel dan Lebanon harus mengakui pentingnya Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB untuk mencapai perdamaian dan keamanan yang langgeng dan berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah menuju implementasi penuh, tanpa pelanggaran.

Setelah dimulainya gencatan senjata, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap ke selatan Garis Biru, dan angkatan bersenjata Lebanon akan mengerahkan pasukannya ke posisi-posisi di daerah Litani Selatan. Kesepakatan tersebut juga mencakup bahasa yang mempertahankan hak-hak Lebanon dan Israel untuk mempertahankan diri, sesuai dengan hukum internasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus