Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina memberlakukan sistem teknologi pengenalan wajah di empat stasiun kereta bawah tanah atau subway mulai hari Jumat, 26 Oktober 2018 guna mempercepat pemeriksaan keamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Operator metro kota Guanzhou, ibukota provinsi Guandong melalui Weibo, layanan mirip Twitter, menjelaskan teknologi pengenalan wajah akan digunakan di satu saluran keamanan di setiap 4 stasiun subway di Guangzhou.
Baca: Berbahayakah Teknologi Pengenalan Wajah? Ini Penjelasan Facebook
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menggunakan sistem pengamanan tersebut, penumpang pertama kali diminta mendaftar dengan memberikan informasi yang detil termasuk foto di aplikasi resmi Guangzhou Metro yang dapat diakses dari telepon pintar.
"Proses pendaftaran suka rela.Pengumpulan informasi hanya akan digunakan untuk pemeriksaan keamanan dan tidak akan diteruskan ke perusahaan-perusahana mitra kami," kata operator metro tersebut.
Baca: Check-in Di Bandara Shanghai Gunakan Sistem Pengenalan Wajah Otomatis
Operator metro mengatakan, jika sistem keamanan baru ini terbukti sukses, teknologi ini akan diterapkan di semua jaringan subway kota.
Sistem pengenalan wajah ini bukannya membuat warga Cina senang, melainkan marah dengan melampiaskannya di media sosial.
"Saya perlu mendaftar di aplikasi anda dengan nama sebenarnya, hanya untuk melewati pemeriksaan keamanan? Apakah adakah privasi yang tersisa?" kata seorang pengguna Weibo.
Baca: Bandara Hong Kong Pasang Sensor Pengenal Wajah
"Sepertinya saya akan terlambat di jam sibuk pagi hari ini," ujar yang lain.
Teknologi pengenalan wajah telah secara luas digunakan aparat Cina untuk tujuan keamanan di kota-kota besar. Penggunaan sistem pengenalan wajah juga digunakan perusahaan-perusahaan ritel, travel, dan perbankan. Sistem ini memunculkan debat panas terkait dengan privasi pribadi.