Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cyril Ramaphosa kembali menjadi presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan kedua, setelah anggota parlemen memilihnya dalam sidang pertama badan legislatif yang diselenggarakan Jumat malam, 14 Juni 2024.
Pebisnis dan mantan aktivis anti-apartheid yang memimpin partai Kongres Nasional Afrika (ANC) itu memperoleh 283 suara, mengalahkan Julius Malema dari partai Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) yang memperoleh 44 suara.
ANC, yang pernah dipimpin oleh ikon hak-hak sipil Nelson Mandela, telah mendominasi gelanggang politik Afrika Selatan selama tiga dekade terakhir, sebelum akhirnya kehilangan mayoritasnya dalam pemilihan umum pada 29 Mei 2024. Berbeda dengan perjalanan mudah yang dialami Ramaphosa pada pemilu 2019 ketika ia terpilih tanpa lawan, kali ini koalisi partai-partai di luar pemerintahan persatuan nasional mengajukan Malema untuk melawan Ramaphosa.
ANC memiliki 159 anggota parlemen di Majelis Nasional yang beranggotakan 400 orang, sehingga sulit untuk membentuk pemerintahan sendiri. Partai itu mengusulkan pembentukan pemerintahan dengan partai-partai lain.
Pada hari Jumat sebelum pengumuman hasil pemilu, ANC mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan dengan Aliansi Demokratik (DA), Aliansi Patriotik (PA) dan Partai Kebebasan Inkatha (IFP).
Ramaphosa, 71 tahun, berterima kasih kepada para anggota parlemen yang memilihnya dan berjanji untuk bekerja dan melayani seluruh warga Afrika Selatan. Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa ini adalah momen yang luar biasa untuk melihat partai-partai politik yang bersaing dalam pemilu akhirnya sepakat untuk bekerja sama dalam membentuk pemerintahan.
Presiden terpilih itu mempersilakan lebih banyak partai untuk bergabung secara sukarela ke dalam pemerintah persatuan nasional Afrika Selatan. “Saya ingin menyatakan dengan jelas, ini bukan koalisi besar yang terdiri dari dua atau tiga partai,” kata Ramaphosa.
Malema mengucapkan selamat kepada Ramaphosa atas kemenangannya, namun mengatakan dia tidak senang dengan beberapa partai di pemerintahan persatuan nasional, khususnya DA. Dia mengatakan partainya akan memastikan parlemen berfungsi, karena akan ada oposisi vokal yang mengawasi eksekutif.
Pemimpin DA John Steenhuisen mengatakan bahwa partainya kini akan memerintah bersama di Afrika Selatan dalam semangat persatuan dan kolaborasi. Komentar Steenhuisen muncul setelah pengumuman bahwa partai tersebut akan bergabung dengan pemerintah bersama IFP dan ANC.
Bagian dari kesepakatan yang dicapai oleh pemerintah persatuan nasional adalah bahwa DA juga akan memasuki pemerintahan provinsi di Gauteng dan KwaZulu-Natal. Presiden IFP Velenkosini Hlabisa mengatakan partainya mengambil keputusan untuk menjadi bagian dari pemerintahan persatuan nasional demi kepentingan Afrika Selatan dan warga negaranya.
Pemerintahan persatuan nasional atau GNU merupakan pemerintahan koalisi luas yang terdiri dari semua partai (atau semua partai besar) di badan legislatif. Menurut prinsip demokrasi konsensus, bentuk pemerintahan ini tidak mempunyai oposisi, atau partai oposisi terlalu kecil dan dapat diabaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANADOLU | SABC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Pemimpin Dunia di KTT BRICS Tuduh Israel Lakukan Kejahatan Perang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini