Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bandara internasional Kaledonia Baru masih akan tutup setidaknya sampai Minggu depan 2 Juni 2024. Hampir dua pekan bandara itu ditutup setelah pecah kerusuhan terkait reformasi pemilu di negara kepulauan yang dikendalikan Prancis itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai berita ini diturunkan, tujuh orang tewas dalam kerusuhan tersebut. Mobil dan tempat-tempat usaha dibakari oleh massa serta toko-toko dijarah. Presiden Prancis Emmanuel Macron yang kunjungan kerja ke Kaledonia Baru pada Kamis, 23 Mei 2024, mencoba meredakan ketegangan dengan menunda sementara pemberlakuan reformasi pemilu di Kaledonia Baru. Namun Macron gagal memenuhi tuntutan partai-partai pro-independen di Kaledonia Baru yang menuntut agar reformasi pemilu itu digagalkan total.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mengambil jeda adalah isyarat ketenangan. Saya tidak akan pernah membuat sebuah keputusan untuk menunda atau menghentikan sementara (reformasi pemilu) di bawah tekanan kekerasan,” kata Macron dalam wawancara dengan surat kabar Le Parisien.
Jika partai-partai pro dan anti-kemerdekaan di Kaledonia Baru gagal mencapai kata sepakat untuk menentukan masa depan negara kepulauan itu, maka Macron akan menggelar sebuah kongres khusus seperti yang sudah direncanakan untuk meratifikasi reformasi pemilu atau Macron akan menggelar referendum. Macron pun mendesak demonstran pro-independen, yang berkeras akan tetap memobilisasi massa, agar mencabut blokade-blokade yang dilakukan.
“Ada sebuah motif politik dibalik kekerasan ini. Apa coba kaitannya penjarahan supermarket, pembakaran sekolah, tebusan baru orang dengan perang untuk kemerdekaan. Tidak ada! Ini benar-benar bandit,” kata Macron.
Sejumlah jalan di Kaledonia Baru masih ditutup oleh barikade yang dibuat demonstran. Warga menyebarkan di media sosial rute mana saja yang aman untuk mendapatkan pasokan bahan makanan, bensin dan obat-obatan.
Reformasi aturan pemilu di Kaledonia Baru yang diperkenalkan Macron memungkinkan ribuan warga negara Prancis yang tinggal di Kaledonia Baru lebih dari 10 tahun, bisa memberikan hak suara mereka dalam pemilu Kaledonia Baru. Paris beralasan Kaledonia Baru perlu meningkatkan demokrasinya, di mana satu perempat populasi di Kaledonia Baru sebagai warga Eropa, terutama Prancis.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: BMKG: Gempa Bumi Bermagnitudo 3 Guncang Tasikmalaya dan Cianjur
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini