Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Deretan Fakta Menarik tentang Masjid Al Aqsa

Polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa saat ribuan jemaah berkumpul untuk melaksanakan salat Subuh, 15 April 2022. Ini deretan fakta Al Aqsa.

19 April 2022 | 06.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga muslim melaksanakan salat Jumat di komplek Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem, 15 April 2022. Sebelumnya, polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa dan melukai setidaknya 67 warga Palestina dalam kekerasan yang terjadi sebelum fajar pada 15 April 2022. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur saat ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk melaksanakan salat Subuh, Jumat 15 April 2022. Akibatnya, sedikitnya 67 warga Palestina terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video yang beredar menunjukkan warga Palestina tampak melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut. Yang lain memperlihatkan jamaah membarikade diri di dalam masjid di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata.

Fakta-fakta Masjid Al Aqsa

Masjid Al Aqsa sendiri merupakan salah satu situs bagi umat Islam dan merupakan tempat yang penuh sejarah. Berikut beberapa keunikan dan keistimewaan Masjid Al Aqsa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Kiblat pertama umat muslim

Sebelum mengarah ke Kabah, Rasullullah menjadikan Masjid Al Aqsa sebagai kiblat untuk menghadap saat salat. Setelah melakukan perjalanan Isra Miraj, barulah Rasulullah diberi wahyu berupa perintah salat lima waktu dan menghadap ke Kabah Mekah. Hal ini sesuai dalam QS Al Baqarah ayat 44. Sejak saat itu Rasulullah mulai menyerukan untuk salat menghadap ke Kabah.

2. Bukan hanya satu masjid

Sebenarnya ada beberapa masjid di situs yang kita kenal sebagai Masjid Al Aqsa. Publik cenderung mengenal Masjid Al Aqsa sebagai bangunan di sudut paling selatan masjid. Sebenarnya, itu Masjid Qibali. Seluruh kompleks ini dikenal sebagai Masjid Al-Aqsha yang Diberkati. Hal ini juga disebut sebagai Al-Haram ash-Sharif yang artinya tempat suci.

3. Kubah batu yang asli terlihat sangat berbeda

Dilansir dari muslimhands.org, Kubah batu awalnya dibangun oleh penguasa Ummayad Abdul Malik bin Marwan. Awalnya ia terbuat dari kayu dengan penutup kuningan, timah atau keramik. 

Kubah ikonik yang semua orang tahu ini dibangun hampir seribu tahun kemudian pada masa pemerintahan penguasa Ottoman, Sulaiman the Magnificent. Lapisan emas khas ditambahkan ke kubah bersama dengan ubin Ottoman ke fasad bangunan.

4. Terdapat komplek pemakaman

Meskipun tidak ada catatan akurat tentang siapa dan berapa banyak yang telah dimakamkan di sini, kuburan di Al-Haram as-Sharif adalah tempat peristirahatan bagi banyak nabi dan sahabat Nabi.

Misalnya, Ubadah ibn Samir yang merupakan hakim Islam pertama di Masjid Al Aqsa, dimakamkan di Pemakaman Bab Ar-Rahmah. Ini adalah kuburan ketiga paling terkemuka di dunia Islam, setelah dua kuburan terkenal di Mekah dan Madinah.

5. Mimbar legendaris

Imad Ad-Din Zengi, seorang anggota dinasti Zengid Turki, memiliki mimbar khusus yang dibangun untuk dipasang di Masjid Al Aqsa. Mimbar ini tidak hanya indah, tetapi dibuat tanpa menggunakan paku atau lem sedikitpun. 

Sayangnya, Imad Ad-Din tidak hidup sampai kemenangan Islam, tetapi anak didiknya Salahuddin memenuhi keinginan gurunya, dan setelah membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya dalam sejarah Islam, ia memasang mimbar.

6. Sempat digunakan sebagai tempat pembuangan sampah

Saat bangsa Romawi mengusir orang-orang Yahudi dari kota, sebagian besar penduduk Romawi menggunakan area Masjid Al Aqsa sebagai tempat pembuangan sampah. 

Ketika Umar membuka kota untuk Islam, ia membersihkan sampah dengan tangan kosong. Dia juga mengakhiri pengasingan orang-orang Yahudi selama berabad-abad, memberikan keluarga pengungsi hak untuk tinggal di Yerusalem sekali lagi.

7. Tempat Al Ghazali tinggal dan menulis karya terbesarnya 

Salah satu cendekiawan paling terkenal dalam sejarah Islam, Imam Abu Hamid Al Ghazali, menghabiskan masa hidupnya di Masjid Al Aqsa di mana ia menulis karya terbesarnya, Ihyaa Ulum Al-Din. Sebuah bangunan di masjid menandai lokasi kamar lamanya.

ANNISA FIRDAUSI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus