Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berkali-kali perempuan itu mengusap air matanya dengan kerudung. Matanya sembap oleh tangis. Sebuah pistol tergenggam di telapak tangan. Di atas meja dua peluru tergeletak. ”Ajari aku menggunakannya,” bisik wanita itu lewat telepon di apartemen Olympia di Washington, DC.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo