PEMBANGKANG Yuri Orlov telah dijatuhi hukuman 7 tahun penjara
ditambah dengan 5 tahun kerja paksa. Tuduhan yang dinyatakan
terbukti: berkampanye menjelekjelekkan pemerintah Uni Soviet dan
menuduh pemerintah melanggar hak-hak asasi manusia.
Tapi benarkah itu suatu "pengadilan"? Sulit disebut demikian.
Karena sebagian besar pejabat pengadilan yang mengadili perkara
Orlov adalah orang-orang KGB, dinas rahasia yang paling
ditakuti. Dan vonnis pun sebenarnya sudah dijatuhkan sejak lama
sebelum proses pengadilan dimulai.
Tapi, apa di belakang semua ini? Ada dua alasan utama mengapa
Orlov dihukum. Pertama keadaan ekonomi dalam negeri yang selalu
rawan dan selalu dalam tingkat hidup yang marginal. Keberanian
kaum penentang pemerintah, kalau dibiarkan, akan merangsang
golongan yang selalu kekurangan untuk bangkit pula memprotes.
Kedua, "Operasi Orlov" seakan menunjukkan kepada dunia luar
bahwa tak ada kekuatan mana pun di dunia yang bisa turut campur
dalam urusan domestik pemerintah Uni Soviet. Hal ini terang
membawa hubungan Barat-Timur ke jalan buntu. Ini pasti akan
membuat pusing Marshall Shulman, ahli masalah-masalah Soviet
yang jadi konsultan Departemen Luar Negeri Amerika. Ia telah
menganjurkan agar persoalan hak-hak asasi manusia hendaknya
dipisahkan dengan pembicaraan SALT. Dengan peristiwa Orlov ini,
usul Shulman pasti akan diabaikan, apalagi di dalam Kongres
Amerika.
"Nampaknya Moskow berlagak seolah-olah cuma soal Afrika dan SALT
saja yang jadi jurang pemisah antara Barat dengan Timur.
Mustinya ia pasti tahu bahwa isyu hak-hak asasi manusia buat
pemerintah Carter adalah di atas segala-galanya," demikian ulas
seorang komentator Amerika pekan silam di Washington.
Teater Bolshoi
Di atas "segala-galanya" tentu tidak. Tapi mtuk menghadapi
Soviet, negara-negara Barat bisa punya alasan cukup. Panitia
Eksekutif Konfederasi Serikat Buruh Bebas Internasional misalnya
telah memutuskan untuk mendakwa Uni Soviet bersama Polandia
sebagai telah melanggar kebebasan yang dimiliki oleh
serikat-serikat buruh. Tuduhan yang sama pernah dilontarkan oleh
organisasi itu kepada Cekoslowakia tahun lalu. Dari Paris juga
ada berita menarik Opera Perancis telah memutuskan kerja sama
yang telah lama dibina dengan Teater Bolshoi. Dan Prof. Andre
Lwoff, pemenang Hadiah Nobel dalam ilmu pengobatan, berbicara
atas nama 7.000 orang ilmiawan menyerukan dilancarkannya
pemboikotan informasi ilmiah terhadap Uni Soviet. Ada pula
beberapa delegasi ilmiah dari Amerika dan Eropa Barat yang
tadinya merencanakan kunjungan ke negeri itu tiba-tiba
mem6atalkan rencana mereka. Sementara pemerintah Inggeris telah
membatalkan kerja sama antar pemerintah di bidang olahraga.
Tapi semua itu tidak menggentarkan Kremlin. Setelah pengadilan
Orlov rampung, kini pemerintah Uni Soviet sedang bersiap-siap
buat mengadili perkara seorang tokoh pembangkang lain, Alexander
Ginzburg. Barangkali Uni Soviet malahan akan mengajukan lagi
sejumlah pesakitan lain. Dan Carter pun makin terpojok. Di satu
pihak ia ingin meminyaki SALT supaya berjalan lancar. Tapi di
pihak lain ia pun dihadapkan pada sikap keras Uni Soviet. Pada
saat yang sama juga ada tekanan dari Kongres untuk tidak terlalu
memberi hati kepada Kremlin. Rupanya sementara Kremlin sibuk
mengadili orang, opini dunia balik mengadilinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini