Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah sakit Immaculate Conception Hospital di Port-de-Paix, sebuah kota di wilayah barat Haiti, tertatih menghadapi minimnya fasilitas dalam menangani pasien-pasien korban gempa bumi. Gempa bumi berkekuatan 5,9 scala richter pada Minggu, 7 Oktober 2018, telah menewaskan sedikitnya 12 orang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari aljazeera.com pada Selasa, 9 Okotber 2018, kota Port-de-Paix adalah wilayah terparah yang diguncang gempa bumi. Otoritas menyebut ada sekitar 188 orang di wilayah itu yang mengalami luka-luka akibat gempa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di rumah sakit Immaculate Conception Hospital, para dokter dan perawat mengalami kekurangan suplai obat-obatan dan kebutuhan rumah sakit untuk merawat para korban luka. Mereka pun dihadapkan pada tantangan listrik padam dan kerusakan di gedung rumah sakit.
"Tidak ada listrik di sini, jadi kami tidak bisa menerima banyak pasien pada malam hari. Kami pun terpaksa mengirim pasien-pasien itu ke rumah sakit lain. Di tengah kekurangan ini, beberapa pasien meninggal di sini. Jelas, kami tidak siap dengan dengan kekacauan ini," kata Paul Miclaude, dokter UGD di rumah sakit Immaculate Conception Hospital.
Francois Lubernsron, 28 tahun, penduduk kota Port-de-Praix mengatakan kondisi yang terjadi di rumah sakit Immaculate Conception Hospital membuat masyarakat kota Port-de-Praix tidak memiliki rumah sakit yang memadai. Kondisi ini telah membuat masyarakat Haiti marah pada pemerintah setelah dinilai gagal memberantas kemiskinan yang dialami oleh banyak masyarakat Haiti.
Catatan pemerintah Haiti menyebut, sebanyak 12 korban tewas berasal dari kota Port-de-Paix. Pada Senin, 8 Oktober 2018, sejumlah pasien telah menerima kasur tambahan sehingga mereka bisa berbaring di lantai-lantai bagian luar rumah sakit.
"Dengan trauma akibat guncangan gempa yang dahsyat, kami tidak bisa tinggal di dalam gedung. Maka kami mendirikan tenda agar bisa menerima pasien," kata Polycarpe Saeely, Kepala rumah sakit Immaculate Conception Hospital.
Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter pada Minggu, 7 Oktober 2018, telah menciptakan kepanikan para dokter dan pasien di rumah sakit Immaculate Conception Hospital. Mereka berlari keluar karena takut gedung rumah sakit itu akan hancur.