Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang di Iran telah mengumumkan penutupan lembaga pendidikan dan kantor pemerintah di seluruh negeri karena cuaca dingin ekstrem, seperti dilansir Al Arabiya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semua sekolah, pusat pendidikan, bank, dan kantor pemerintah di sedikitnya 20 provinsi akan ditutup pada Sabtu 8 Februari 2025 karena cuaca dingin, demikian laporan media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Teheran, provinsi lain yang terkena dampak termasuk Azerbaijan Timur dan Barat di timur laut, Kurdistan dan Kermanshah di barat, Gilan di utara, Markazi di Iran tengah, dan Kerman di selatan.
Keputusan tersebut mengikuti prakiraan cuaca yang memperkirakan penurunan suhu yang tajam. Televisi pemerintah meramalkan bahwa beberapa provinsi akan mengalami penurunan suhu hingga 12 derajat Celsius, mulai Jumat dan berlanjut hingga pertengahan minggu depan.
Kantor berita resmi IRNA mengatakan suhu rata-rata di ibu kota diperkirakan berkisar antara enam hingga minus tiga derajat Celsius selama beberapa hari ke depan.
IRNA mengutip ahli meteorologi negara bagian yang mengatakan beberapa daerah di provinsi Ardabil barat laut akan mengalami suhu serendah minus 18 derajat Celsius.
Cuaca dingin tersebut bertepatan dengan hujan salju lebat dan hujan di provinsi barat dan utara pada Kamis dan Jumat.
Pihak berwenang di provinsi Gilan memerintahkan evakuasi darurat tiga lingkungan Kota Rasht pada Jumat ketika sebuah sungai meluap.
Iran sering menerapkan penutupan selama musim dingin karena kondisi ekstrem dan kekurangan bahan bakar.
Pada Desember, Iran menghentikan operasi di beberapa pembangkit listrik karena kekurangan bahan bakar yang semakin parah selama cuaca dingin karena meningkatnya permintaan.