Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dinobatkan Kota Terdingin di Dunia, Bagaimana Warga Yakutsk Bertahan Hidup?

Berlokasi di Republik Sakha, Rusia, Kota Yakutsk memiliki suhu berkisar -30C sampai -40C sepanjang tahun, bahkan bisa -70C pada musim dingin.

27 Januari 2023 | 06.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yakutsk dinobatkan sebagai kota terdingin di dunia. Berlokasi di Republik Sakha, Rusia, kota ini memiliki suhu berkisar -30°C sampai -40°C sepanjang tahun, bahkan bisa turun di angka -70°C pada musim dingin. Hal itu membuat Kota Yakutsk menarik untuk dikulik lebih lanjut, mulai dari profil hingga proses penduduk Yakutsk bertahan hidup di cuaca yang sangat dingin.

Ditilik dari sejarahnya, Yakutsk ditetapkan sebagai sebuah kota pada 1822. Lalu pada pada 1851 menjadi ibu kota administratif Republik Otonomi Yakutia. Saat ini Yakutsk adalah pusat administrasi, industri, budaya, dan penelitian utama. Bahkan Yakutsk menonjol sebagai salah satu kota paling dinamis dan berkembang pesat di Timur Jauh Rusia.

Melansir en.wikivoyage.org, Yakutsk terletak di garis lintang 62°N yang cukup tinggi. Iklimnya sangat kontinental dengan catatan suhu rata-rata pada Januari (musim dingin) sekitar −42 °C, sementara pada Juli (musim panas) sebesar 19 °C. Dikutip dari Atlas Obscura, dinginnya Yakutsk dipengaruhi oleh letaknya di dataran tinggi Siberia. Jaraknya pun hanya 450 kilometer dari Lingkar Arktik.

Kondisi ini membuat masyarakat Yakutsk tidak bisa berlama-lama berada di luar ruangan. Ketika di ruang terbuka, wajah dan bagian kulit terbuka akan mengalami sengatan dan radang dingin. Rata-rata pakaian warga Yakutsk sebagian besar didominasi pakaian serba berbulu dan tebal, mulai dari bot rusa, mantel rubah, hingga topi muskrat. Sebagian besar rumah dilengkapi penghangat, bahkan di bagian garasi sekalipun. Orang-orang di Yakutsk cenderung tidak gemar keluar rumah apabila tidak dalam kondisi terdesak. 

Melansir s-vfu.ru, kota ini dibangun di atas permafrost, lapisan tanah beku sedalam ratusan meter yang tidak pernah mencair. Sebagian besar konstruksinya berbentuk panggung sehingga panas dari bangunan tidak melelehkan lapisan di bawahnya. Kondisi ini menyebabkan warga cukup kesulitan dalam menggali kuburan yang memakan waktu 2-3 hari sedalam dua meter. 

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Yakutsk Kota Terdingin di Dunia, Baju Berlapis seperti Kubis dan Jual Ikan Beku Tanpa Freezer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus