Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dituduh karena islam?

Akhirnya sudan masuk dalam daftar sial. negara ini akan terhalang menikmati fasilitas bantuan ekonomi, padahal tuduhan AS belum terbukti.

28 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMERINTAHAN Bill Clinton akhirnya mengambil sikap keras terhadap Sudan. Negeri ini dimasukkannya ke dalam daftar hitam, sejajar dengan negara seperti Libya, Syria, Irak, Iran, Kuba, dan Korea Utara. ''Amerika tidak mempunyai pilihan lain kecuali memasukkannya ke daftar negara pendukung teroris,'' ujar Clinton, Rabu pekan lalu. Dengan demikian, negara Afrika Timur itu kini tidak bisa menikmati bantuan nonkemanusiaan Amerika, pertukaran dagang bilateral, serta terhalang memperoleh penjualan teknologi militer dari Amerika. Hal yang tampaknya sudah pasti, Amerika memboikot pinjaman utang Bank Dunia ke Sudan. Tapi mengapa Sudan? AS khawatir, lekatnya hubungan Sudan-Iran akan menyebabkan gerakan Islam radikal menjadi ancaman di kawasan Timur Tengah kendati tanpa penjelasan bagaimana itu akan terjadi. Itulah mungkin sebabnya mengapa AS, melalui jalur diplomatik akhir-akhir ini, selalu mengisyaratkan agar pemerintahan Khortum memperlonggar hubungannya dengan Teheran. Juni lalu, misalnya, Washington meminta agar Jenderal Omar HassanBasheer memulangkan Duta Besar Iran untuk Khortum, yang dituduhnya pernah bersekongkol menyandera diplomat AS di Kedutaan AS di Teheran tahun 1979, sebagai syarat bahwa Sudan dapat dipertimbangkan kembali agar tak masuk daftar negara pendukung teroris. Ketika itu, kabar Sudan bakal masuk daftar itu sudah santer. Tapi Basheer rupanya punya pertimbangan lain. ''Sudan negara berdaulat. Kalau Amerika menyarankan meningkatkan hubungan bilateral, tentu sangat baik. Tapi, kalau hak-hak Negara Sudan harus di bawah perintah Amerika, kami tidak membutuhkan itu,'' ujarnya saat itu. Hubungan Iran-Sudan bisa dilihat sebagai hubungan Syiah dan Suni. Yang pasti, hubungan dagang antara Teheran dan Khortum mencapai nilai US$ 300 juta. Iran telah setuju menyuplai minyak kepada Sudan, di samping bantuan tenaga teknisi. Sebagai imbalannya, Sudan mengirimkan gandum dan binatang ternak ke Iran. Bila kemudian Sudan mendapat tuduhan lain dari AS, itu bermula bulan Desember lalu. Yakni munculnya ucapan Robert Gates, bekas Direktur CIA: ''Aljazair, Tunisia, dan Mesir menuduh Iran menjadi penggerak subversi dengan menggunakan Sudan sebagai ajang perantara.'' Benarkah tuduhan itu? Tuduhan itu tak pernah terbukti: ''Di Sudan tak ada kamp-kamp pelatihan teroris seperti yang selama ini didakwakan adanya oleh Barat,'' ujar Salih Mashamoun, Duta Besar Sudan di Jakarta. Bukan hanya itu. Amerika juga menuduh Sudan sebagai negara yang mendukung kekerasan di Somalia, termasuk kelompok Jenderal Muhammad Farah Aideed, tokoh yang oleh Washington dicari-cari untuk ditangkap agar tercipta perdamaian di Somalia. Tapi semua tuduhan itu dibantah pemerintah Sudan. ''Kami tantang Amerika supaya datang ke Khortum untuk membuktikan tuduhannya, benarkah Sudan pernah terlibat dengan gerakan teror. Yang benar, Sudan dikucilkan karena punya orientasi Islam,'' ujar Basheer. Mungkin Basheer benar. Dan bisa jadi memang ada kecenderungan di Barat kini, ketika komunisme telah tumbang dari masa keemasannya, alternatif lain yang dihadapinya adalah gerakan Islam radikal yang ekspansif melawan kepentingan Amerika. Walaupun, sudah barang tentu, Islam tidaklah seperti komunisme, yang menjadi musuh global Amerika di mana-mana. Dja'far Bushiri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus