Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kursi menteri yang tak aman

Sebagai menteri yang mengepalai polisi, menteri dalam negeri terjepit oleh gerakan militan dan pemerintah. selalu ada usaha membunuhnya.

28 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Mesir ada kursi menteri yang membahayakan. Posisi itu bukan jatah Menteri Pertahanan yang berhubungan dengan tank. Tapi kursi Menteri Dalam Negeri, yang rupanya penghuninya selalu diincar oleh kelompok militan. Rabu pekan lalu, iring-iringan mobil Hassan al-Alfi, Menteri Dalam Negeri Mesir yang baru, dibom. Empat orang mati, enam belas lainnya terluka, termasuk Al-Alfi. Esoknya kelompok muslim militan al-Jihad menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Lewat faksimili ke kantor-kantor berita internasional, kelompok ini menuduh Alfi memerangi Islam dan melaksanakan perintah AS dan Israel. Hassan al-Alfi, 57 tahun, diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri, April lalu. Ketika itu bekas jenderal polisi ini berjanji akan bertindak tegas menangani para militan. Ia kerap menahan berlarut-larut tersangka peledakan bom di Kairo, yang marak 18 bulan terakhir ini, tanpa diadili. Alfi juga dituduh memperlakukan mereka dengan kejam. Ia pun menolak ajakan dialog kelompok militan. Dalam empat bulan, Alfi telah menangkap 5.000 tersangka anggota gerakan militan, dan menggantung 15 di antaranya. Itu memang tugas Alfi sebagai Menteri Dalam Negeri: memimpin aparat keamanan dalam negeri memerangi militan. Gebrakan Alfi memang ada hasilnya. Teror yang dilancarkan kelompok ini sejak tahun lalu terhadap para turis berkurang. Para eksekutif industri pariwisata melaporkan, bisnis hotel dan penerbangan mereka meningkat dalam tiga minggu terakhir ini. Tampaknya pilihan Presiden Mubarak tepat: Alfi, bekas gubernur Assiut (kota yang menyimpan banyak kaum militan). Konon kelompok pengebom Alfi dipimpin oleh Ayman al-Zawahri, dan gebrakan pekan lalu oleh para pengamat dianggap sebagai tanda bangkitnya kembali kelompok yang di tahun 1981 membunuh Presiden Anwar Sadat, pendahulu Mubarak. Zawahri adalah seorang dokter. Ia tampaknya berhasil menarik simpati para kadet dan pelayan kantor Kementerian Dalam Negeri untuk mengulang sukses pertama al-Jihad menembak Presiden Sadat. Tampaknya, sebagai menteri yang mengepalai polisi, kedudukan ini menjadi sasaran utama kelompok yang memusuhi Pemerintah Kairo. Pada Mei 1987, seorang lelaki menembak dan melukai Menteri Dalam Negeri Hassan Abu Pasha. Sebagai aparat keamanan, Pasha memang bertindak keras terhadap para militan. Sampai kini Pasha masih lumpuh akibat luka-luka tembakan itu. Korban berikutnya adalah Menteri Dalam Negeri Zaki Badr yang nyaris mati akibat sebuah truk pick up penuh amunisi meledak dekat mobilnya akhir tahun 1989. Hanya Mohammed Abdel Halim Mousa yang tidak diincar. Menteri Dalam Negeri sebelum Alfi ini menerima tawaran sejumlah pemimpin militan di Mesir untuk berdialog, meskipun tidak secara terang-terangan. Tapi pemerintah menyalahkan tindakan Mousa. Ia kemudian disingkirkan dari jabatannya, April lalu. Target lain para militan adalah membunuh pejabat pemerintah dan polisi, saat mereka di jalan atau dalam mobil. Misalnya saja, penyergapan terhadap mobil Menteri Penerangan Safwat al-Sherif April lalu, dan penembakan kepala polisi Provinsi Qena. Tindakan keras para Menteri Dalam Negeri di Mesir ternyata semakin menumbuhkan kebencian kelompok ini terhadap pemerintah. Mereka justru makin bersemangat menyerukan persatuan semua faksi Islam yang ada untuk memerangi kekafiran. Kini ada anjuran agar rakyat Mesir menjauhi tempat wisata, gedung pemerintah, serta iring-iringan mobil pejabat pemerintah. Maksudnya, jangan sampai rakyat ikut menjadi korban. Siti Nurbaiti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus