Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bertele-tele di pengadilan pada Senin, 6 November 2023 membuat hakim yang tengah mengadili kasus penipuan bisnisnya mengancam untuk mempersingkat kesaksiannya. Trump menggunakan waktunya di kursi saksi untuk mengeluhkan perlakuan tidak adil dan menghindari jawaban langsung atas pertanyaan Hakim Arthur Engoron.
Hakim tersebut memperingatkan Trump, calon terdepan dari nominasi Partai Republik pada pemilu 2024, bahwa ia mungkin akan mencopotnya dari kursi saksi jika mantan presiden tersebut tidak menjawab pertanyaan secara langsung.
“Tuan Kise, bisakah Anda mengendalikan klien Anda?” Engoron bertanya kepada pengacara Trump, Christopher Kise. “Ini bukan rapat umum politik. Ini ruang sidang.”
Trump terjerat kasus perdata atas tuduhan yang diajukan oleh Jaksa Agung New York, Letitia James, mengenai praktik bisnis politikus Partai Republik tersebut. Lebih spesifik, kasus itu menyangkut tuduhan bahwa Trump dan bisnis keluarganya, Trump Organization, secara tidak sah memanipulasi nilai aset dan kekayaan bersihnya untuk menipu pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi.
Engoron telah menyatakan Trump, putra-putranya Eric dan Donald Trump Jr., dan sepuluh perusahaannya bertanggung jawab atas penipuan, menjabarkan dengan pedas bagaimana para terdakwa mengada-ada angka nilai aset mereka.
Keputusan Engoron dapat merenggut kendali Trump atas beberapa properti terkenalnya, meskipun perintah tersebut sedang ditangguhkan selama proses banding.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empat Jam yang Bertele-tele
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditanyai hakim tentang praktik akuntansi perusahaannya, pebisnis tersebut jelas-jelas membuat marah Engoron, yang sedang mempertimbangkan apakah akan mengenakan denda ratusan juta dolar dan hukuman lain yang dapat melumpuhkan bisnis real estate Trump.
Selama kurang lebih empat jam menjadi saksi, Trump malah membual tentang properti dan kekayaannya, alih-alih menjawab pertanyaan secara langsung. Ia menuduh Jaksa Agung Letitia James, seorang Demokrat, sengaja menargetkannya untuk memajukan karier politiknya. Ia juga menuduh Engoron telah merendahkan nilai propertinya.
“Saya kira kasus ini memalukan. Banyak orang yang meninggalkan New York justru karena hal seperti ini,” ujar Trump. “Ini campur tangan pemilu karena Anda ingin saya tetap berada di pengadilan.”
Baik Engoron maupun Trump berulang kali menaikkan suara mereka, ketika sang hakim berusaha mencegah Trump menggunakan pengadilan untuk menyampaikan keluhannya.
“Saya di sini bukan untuk mendengarkan apa yang dia katakan. Saya di sini untuk mendengarkan dia menjawab pertanyaan. Silakan duduk,” kata Engoron kepada Alina Habba, salah satu pengacara Trump.
Ini bukan pertama kalinya Engoron kehilangan kesabaran dengan Trump saat mengadili kasus ini. Sejak persidangan dimulai di ruang sidang di pusat kota Manhattan sebulan yang lalu, Engoron telah mendenda mantan presiden AS tersebut sebanyak dua kali karena melanggar perintah pembungkaman yang melarangnya meremehkan panitera hakim.
Kesaksian Trump selesai pada sore hari. Putrinya Ivanka dijadwalkan memberikan kesaksian pada Rabu, 8 November 2023, meskipun ia bukan terdakwa dalam kasus tersebut.
REUTERS