Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump menolak saran mantan Presiden Barack Obama untuk meningkatkan keikutsertaan warga di Pilpres Amerika. Dalam saran Barack Obama, Donald Trump diminta untuk lebih memperhatikan isu rasisme, hak memilih, libur nasional di saat Pilpres Amerika.
Menurut Donald Trump, untuk meningkatkan keikutsertaan warga di Pilpres Amerika, yang dibutuhkan bukanlah perhatian terhadap isu rasisme dan hak memilih. Ia berkata, hal yang dibutuhkan adalah kesuksesan.
"Kesuksesan yang akan menyatukan kita semua. Kami sesungguhnya tergolong sukses (memimpin Amerika)," ujar Donald Trump sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 5 Agustus 2020.
Donald Trump, seperti biasanya, menyalahkan hal lain terkait kepemimpinannya yang dicap buruk. Menurutnya, kinerjanya terlihat buruk akhir-akhir ini karena pandemi virus Corona. Sebagai catatan, jumlah kasus virus Corona di Amerika sudah mencapai 4,9 juta orang.
Bahkan, Donald Trump juga mengkritik saran Barack Obama. Menurutnya, saran Barack Obama tidak menggambarkan situasi di Amerika soal banyaknya kasus rasisme. "Benar-benar contoh yang buruk soal gambaran negara Amerika," ujar Donald Trump.
Isu rasisme menjadi sorotan akhir-akhir ini akibat kasus pembunuhan George Floyd oleh polisi di Minneapolis beberapa bulan lalu. Hal itu membuka mata berbagai pihak soal rasisme sistemik yang terjadi Amerika.
Kerusuhan terjadi berbagai negara bagian, di tengah pandemi, terkait isu rasisme. Namun, Donald Trump memandangnya lebih sebagai isu ketertiban dan hukum. Ia mengancam akan menerjunkan prajurit federal apabila kerusuhan terus terjadi.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini