Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dua Partai Politik Menyoal Kecurangan Pemilu Thailand

Isu kecurangan pemilu Thailand merebak setelah partai terkait junta militer mengalami kenaikan suara yang signifikan dalam proses penghitungan.

25 Maret 2019 | 17.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
An electoral member shows a ballot during the vote counting, during the general election in Bangkok, Thailand, March 24, 2019. The strong showing by the pro-junta Palang Pracharat stunned voters who had hoped the poll would loosen the grip that traditional elites and the military hold on power in a country that has one of the highest measures of inequality in the world. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bangkok – Dua partai politik besar menyuarakan kekhawatiran mengenai akurasi hasil perhitungan suara pada pemilu Thailand.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Ini terjadi setelah partai terkait junta militer tiba-tiba mengungguli perolehan suara, yang membuat kepala juta bisa tetap berkuasa.

“Ada kejanggalan dalam pemilu ini yang membuat kami tidak nyaman. Ini berdampak pada kredibilitas negara dan kepercayaan publik,” kata Sudara Keyuraphan, seorang kandidat Perdana Menteri dari Partai Pheu Thai, yang sempat unggul dalam penghitungan perolehan kursi di parlemen, seperti dilansir Reuters pada Senin, 25 Maret 2019.

 

 

Sudarat melanjutkan,”Kami menyuarakan keprihatinan kami sebelumnya soal pembelian suara, penyalah gunaan kekuasaa, dan kecurangan. Tiga hal ini telah terjadi. Kami akan melawan lewat jalur hukum,” kata dia dalam jumpa pers.

Sebuah petisi online mendesak pembubaran Komisi Pemilihan Umum mendapat 500 ribu tanda tangan atau melonjak 300 ribu tanda tangan dalam waktu beberapa jam saja.

 

 

Menurut Sudarat, partai ini akan bergabung dengan partai lain yang bersikap anti-junta militer untuk membentuk pemerintahan. Partai Pheu Thai terkait dengan bekas PM Thaksin Shinawatra.

 

 

Saat ini, penghitungan suara belum kelar sehingga belum jelas apakah partai terkait junta militer yaitu Phalang Pracharat bisa mendominasi 500 suara di parlemen rendah atau DPR untuk melanjutkan kepemimpinan pemimpin junta Prayuth Chan o cha. Saat ini, jumlah suara yang telah dihitung pada pemilu Thailand mencapai 94 persen. KPU akan mengumumkan hasil penghitungan suara sore ini waktu setempat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus