Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreev diserang ketika mencoba meletakkan karangan bunga di pemakaman tentara Soviet di Warsawa, Polandia, Senin, 9 Mei 2022. Dalam momen memperingati Hari Kemenangan Rusia dan Sekutu di Perang Dunia Kedua yang ke-77 itu, Andreev juga disiram dengan cairan berwarna merah.
Andreev tiba di pemakaman peringatan tentara Uni Soviet di ibu kota Polandia, ditemani oleh diplomat dan istrinya. Namun, massa yang telah berkumpul sebelumnya di wilayah pemakaman menghalangi jalannya dan meneriakkan slogan-slogan yang menghina.
Kemudian, massa mulai melemparkan cairan merah pada Andreev dan orang-orang yang menemaninya. Duta besar batal meletakkan karangan bunga di kuburan, sebab dia harus meninggalkan tempat itu ditemani oleh polisi setempat setelah adanya serangan itu.
Andreev menjelaskan, dia diserang dengan sirup merah manis pada upacara peletakan karangan bunga. Dia mengaku mengetahuinya karena zat itu terasa manis.
"Tidak ada staf kami yang terluka. Satu-satunya cedera yang kami derita adalah disiram sirup," katanya seperti dikutip Sputnik, Selasa, 10 Mei 2022.
Dia mengatakan, serangan itu muncul sebagai manifestasi dari keliaran yang bertentangan dengan norma-norma perilaku beradab. Menurut Andreev, Polisi seharusnya saja memperkirakan akan terjadinya insiden itu, tetapi sebaliknya mereka mengambil waktu untuk tiba dan menangani situasi.
Seorang pengunjuk rasa yang diwawancarai oleh TVN24 mengatakan, penyiraman terhadap Andreev dengan zat merah sudah sangat tepat. "Dengan sepenuh hati, kami bersama Mariupol," katanya, mengacu pada kota tenggara Ukraina yang hancur akibat invasi Rusia, seperti dikutip Reuters.
Andreev menyatakan, kedutaan akan mengajukan protes secara resmi setelah serangan terhadapnya itu. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, serangan terhadap duta besar Rusia di Warsawa menunjukkan wajah asli neo-Nazisme.
Zakharova menyebut Rusia tidak terima dengan intimidasi yang diterima utusan Moskow dan mengkritik pihak berwenang Polandia. "Sebuah protes keras diekspresikan kepada pihak berwenang Polandia karena memanjakan neo-Nazi," ujarnya.
"Kementerian luar negeri Rusia menuntut agar Warsawa segera menyelenggarakan upacara peletakan karangan bunga, memastikan keamanan sepenuhnya dari segala macam provokasi. Kami mencoba minta pihak Polandia untuk mengambil tindakan yang tepat hari ini," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa polisi sama sekali tidak pro-aktif.
Kedutaan Besar Rusia di Warsawa mengklaim bahwa pihaknya sudah memberi tahu Kementerian Luar Negeri Polandia sebelumnya soal rencana untuk mengadakan perayaan 9 Mei di ibu kota. Pihaknya mendesak pihak berwenang untuk memastikan keselamatan publik selama acara tersebut.
Moskow menduga, reaksi publik itu mengacu pada perkataan Wali Kota Warsawa Rafal Trzaskowski yang menyebut "perayaan agresor" harus dilarang sama sekali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal perayaan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz juga mengatakan di media sosial bahwa Polandia tidak berencana untuk memberikan dukungan kepada kedutaan Rusia dan menegaskan izin setiap gelaran acara diputuskan oleh Wali Kota Warsawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sputnik | Reuters