Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket menyebut tantangan perubahan iklim di tengah invasi Rusia ke Ukraina salah satunya dengan cara sederhana, seperti penghematan energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Piket menyebut agresi Rusia ke Ukraina bukan hanya memaksa Uni Eropa itu melepas ketergantungan energi dari Moskow. Namun Uni Eropa juga mempercepat energi terbarukan dan meningkatkan targetnya untuk 2030.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami ingin melakukan penghematan energi lebih cepat. Itu adalah sesuatu yang dapat Anda lakukan dalam semalam. Anda bisa melakukannya, saya bisa melakukannya, kita semua bersama-sama, kita bisa mengubah perilaku kita (dan mulai menghemat energi)," kata Piket saat ditemui usai acara Uni Eropa bersama think-tank FPCI di Jakarta, Jumat, 30 September 2022.
Dalam pidato pembukaan di event 'Pekan Diplomasi Iklim' itu, Piket juga menyinggung invasi Rusia ke Ukraina sebagai krisis non-iklim yang akhirnya berpengaruh karena dampaknya terhadap persediaan energi.
"Rusia menggunakan energi sebagai senjata untuk kami, mereka mengancam Eropa. Secara tidak langsung ini akan mengancam ekonomi global," ujar Piket.
Rusia memutuskan pasokan gas ke Eropa karena sejumlah sanksi ekonomi yang diberlakukan blok itu pada Moskow. Aliran energi Rusia ke benua biru itu menyebabkan inflasi yang meroket di wilayah tersebut sampai tingkat global.
Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022, masih berlangsung. Situasi di Eropa timur makin panas setelah ada pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Rusia.
Uni Eropa telah merumuskan sejumlah kebijakan yang komprehensif untuk mendukung percepatan transisi menuju energi terbarukan serta secara bertahap meninggalkan bahan bakar fosil.
Kebijakan ini tertuang dalam EU Green Deal atau Kesepakatan Hijau Uni Eropa dan Fit for 55. Paket kebijakan ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca di Uni Eropa hingga 55 persen dan meningkatkan target efisiensi energi hingga 32,5 persen pada 2030.
Menanggapi invasi ke Ukraina yang masih berlangsung, Uni Eropa tengah mempersiapkan sanksi baru untuk Rusia.
DANIEL AHMAD