Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag pada Kamis mengundurkan diri setelah mayoritas parlemen mengatakan dia salah menangani evakuasi pengungsi dari Afghanistan bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota parlemen dari seluruh spektrum politik mengatakan Kaag memikul tanggung jawab atas respons lambat pemerintah terhadap gelombang Taliban, dan karena gagal mempersiapkan perjalanan yang aman bagi ribuan warga Afghanistan yang bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka di Belanda, Reuters melaporkan, 17 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengumumkan pengunduran dirinya setelah Tweede Kamer (parlemen Belanda) mendukung mosi kecaman terhadapnya karena proses evakuasi yang kacau di Afghanistan.
Namun Kaag akan melanjutkan perannya sebagai pemimpin Partai D66, katanya tak lama setelah dia mengumumkan pengunduran dirinya di ruang pleno.
Mosi tersebut diajukan oleh PvdA selama debat Afghanistan pada Rabu, dan didukung tidak hanya oleh seluruh oposisi tetapi juga oleh mitra koalisi ChristenUnie, yang muncul pada Kamis sore, NL Times melaporkan.
Mosi kecaman diarahkan terhadap seluruh Kabinet, tetapi Kaag secara eksplisit disebut memiliki tanggung jawab utama. Selain itu, mosi kedua dari kecaman disahkan terhadap Menteri Pertahanan Ank Bijleveld, yang tidak akan mengundurkan diri.
Kerumunan orang menunggu giliran evakuasi di luar bandara Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2021. Dalam 12 hari terakhir, negara-negara Barat telah mengevakuasi hampir 100.000 orang dari bandara ini. Twitter/DAVID_MARTINON melalui REUTERS/File Foto
Kaag mengatakan telah terjadi perdebatan "intens dan intensif" tentang evakuasi dari Afghanistan. Dia mengatakan dia mendukung upaya evakuasi, tetapi percaya bahwa dia tidak dapat melanjutkan posisinya. Dia menekankan bahwa kementerian akan terus bekerja untuk mengevakuasi orang dari Afghanistan.
Mantan diplomat Kaag menjabat sebagai koordinator khusus PBB untuk Lebanon pada 2015-2017, dan sebelum itu memimpin tim PBB yang mengawasi penghancuran senjata kimia Suriah.
Partai D66 (Democrats 66) yang berhaluan kiri adalah salah satu pemenang utama dalam pemilihan umum Maret lalu, tetapi upaya untuk membentuk pemerintahan baru sejauh ini terhenti.
Pesawat militer Belanda mengevakuasi sekitar 2.100 orang dari Afghanistan ke negara tetangga dalam dua minggu terakhir bulan Agustus, dan hampir 1.700 di antaranya menjadikan Belanda sebagai tujuan akhir mereka.
Namun ratusan warga Belanda, banyak yang berasal dari Afganistan, dan sejumlah warga Afganistan yang bekerja untuk misi militer, media berita atau organisasi non-pemerintah, tertinggal karena mereka tidak dapat mencapai bandara.
REUTERS | NL TIMES