Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri-menteri luar negeri anggota G20 berkesimpulan solusi dua negara merupakan satu-satunya jalan menuju penyelesaian konflik Israel-Palestina. Hal itu tertuang dalam kesepakatan yang diraih dalam pertemuan G20 di Rio de Janeiro, Brasil pada Kamis, 22 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada kebulatan suara dalam solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, pada akhir pertemuan dua hari tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vieira mengatakan seluruhnegara anggota G20 kompak menyoroti kekhawatiran mereka mengenai serangan Israel di Gaza dan risiko perluasan konflik di kawasan Timur Tengah. G20 adalah sebuah kelompok yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Menurut Vieira, ada seruan untuk gencatan senjata dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, sementara “banyak” pula negara mengkritik serangan militer Israel di Rafah. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan koalisi sayap kanannya sebagian besar menolak pembentukan negara Palestina. Israel dalam hal ini bertentangan dengan sekutu terbesarnya, Amerika Serikat, yang menyetujui solusi dua negara seperti negara-negara G20. Namun, Washington menolak seruan negara-negara untuk gencatan senjata segera di Gaza.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan ia menemukan “kesamaan” dengan anggota G20 perihal Gaza, meskipun Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik tersebut pekan ini untuk ketiga kalinya.
Pada konferensi pers setelah pertemuan G20, Blinken mengatakan mengakhiri konflik adalah tujuan bersama, dan cara untuk mencapainya adalah melalui perjanjian yang membantu AS menjadi perantara antara Israel dan Hamas mengenai pembebasan sandera.
“Mungkin ada perbedaan mengenai taktik, dan mungkin ada perbedaan mengenai resolusi Dewan Keamanan, namun kami mencoba fokus untuk benar-benar mendapatkan hasil,” kata Blinken.
Pertemuan G20 yang dipimpin Brasil pada 2024 membahas ketegangan yang terjadi di dunia saat ini, dengan fokus pada pertempuran di Gaza dan Ukraina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan sebelumnya ada konsensus mengenai perlunya solusi dua negara di Israel, yang didukung oleh setiap pembicara yang membahas konflik tersebut.
“Semua orang di sini, semuanya, saya belum pernah mendengar ada yang menentangnya. Ada permintaan kuat untuk solusi dua negara. Itu adalah konsensus di antara kita,” kata Borrell kepada wartawan.
Dia melanjutkan bahwa tidak akan ada perdamaian dan keamanan berkelanjutan bagi Israel kecuali Palestina memiliki prospek politik yang jelas untuk membangun negara mereka sendiri. Borrell mengatakan krisis di Gaza meluas ke wilayah pendudukan Tepi Barat, yang situasinya benar-benar mendidih ketika pemukim Israel menyerang warga sipil Palestina.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga menghadiri pertemuan tersebut menegaskan kepada para menteri bahwa situasi di Gaza bukan hanya bencana kemanusiaan, tetapi juga “mimpi buruk geopolitik”. Retno pun kembali mendorong dilakukannya gencatan senjata segera dan permanen.
“Ini akan menjadi game-changer paling fundamental untuk menghentikan pertumpahan darah dan krisis kemanusiaan, serta untuk menciptakan situasi kondusif menuju negosiasi solusi dua negara,” ujarnya.
REUTERS
Pilihan editor: Organisasi Masyarakat Sipil Beri Saran ke Retno Marsudi Menjelang Pernyataan Lisan di ICJ
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini