Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gedung Putih Mengendus Indikasi Keterlibatan Rusia dalam Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines, Apa Saja?

Gedung Putih Amerika mengendus indikasi awal yang mengarah pada kemungkinan pesawat Azerbaijan Airlines ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.

31 Desember 2024 | 16.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas berada di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. REUTERS/Azamat Sarsenbayev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Gedung Putih mengatakan AS melihat beberapa indikasi awal tentang kemungkinan keterlibatan Rusia dalam jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada Rabu, 25 Desember 2024 lalu. Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan AS telah menawarkan bantuannya dalam penyelidikan kecelakaan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Telah melihat beberapa indikasi awal yang tentu saja mengarah pada kemungkinan bahwa jet ini ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia " kata John Kirby seperti dikutip dari Politico.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Euronews, pernyataan tersebut telah meningkatkan tekanan pada Rusia. Para pejabat mengatakan serangan pesawat tak berawak sedang berlangsung di wilayah tempat pesawat Azerbaijan Airlines hendak mendarat. Namun mereka tidak menanggapi pernyataan yang menyalahkan pertahanan udara tersebut.

Pada Kamis, 26 Desember 2024, seperti dilaporkan Euronews, penyelidikan awal mengungkapkan rudal permukaan-ke-udara Rusia ditembakkan ke pesawat tersebut saat terbang di atas Chechnya.

Ketika didesak apakah AS memiliki informasi intelijen yang membantu mengarah pada kesimpulan itu, atau apakah AS hanya mengandalkan spekulasi dari para ahli berdasarkan penilaian visual kecelakaan itu, dilansir dari VOA, Kirby menggolongkan jawaban singkatnya sebagai "ya" tetapi mengatakan ia akan 'membiarkannya begitu saja, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.

Sebelumnya, penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 dari ibu kota Azerbaijan, Baku, terbang ratusan mil dari rute yang dijadwalkan menuju Grozny, di wilayah Chechnya selatan Rusia, dan jatuh di tepi seberang Laut Kaspia sekitar 3 km dari Aktau di Kazakhstan. Setidaknya 38 orang tewas dan 29 orang selamat.

Belum diketahui mengapa pesawat tersebut menyimpang ratusan mil melintasi Laut Kaspia. Sementara, dikutip dari Reuters, Badan Pengawas Penerbangan Rusia mengatakan bahwa pesawat tersebut telah memutuskan untuk mengubah rute dari tujuan aslinya di tengah kabut tebal dan peringatan lokal mengenai pesawat tanpa awak Ukraina.

Reuters melaporkan dua penumpang dan satu awak pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengatakan bahwa mereka mendengar setidaknya satu ledakan keras saat mendekati tujuan awalnya di Grozny, Rusia selatan.

Penumpang lain di pesawat itu mengatakan bahwa dia juga mendengar suara ledakan keras. Ia mengaku sangat takut, ia juga mengatakan ada ledakan kedua. Kedua penumpang mengatakan tampaknya ada masalah dengan kadar oksigen di kabin setelah ledakan itu.

Empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan terhadap bencana tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, 26 Desember 2024 bahwa pertahanan udara Rusia secara keliru menembak jatuh pesawat itu. Sementara itu, Rusia mengatakan penting untuk menunggu penyelidikan resmi menyelesaikan pekerjaannya untuk memahami apa yang terjadi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus