Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Jeyhun Bayramov Menteri Luar Negeri Azerbaijan pada Jumat, 27 September 2024, menandatangani Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) Indonesia-Azerbaijan. Bayramov menyebut Indonesia sebagai mitra yang penting bagi Azerbaijan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya percaya perjanjian ini akan meningkatkan hubungan diplomatik dan fasilitasi kerja sama yang lebih erat antara kedua negara, yang akan membawa kolaborasi yang lebih besar di masa depan”, ujar Retno. Dia menambahkan Indonesia pun mendukung keketuaan Azerbaijan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (United Nations Climate Change Conference) tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayramov mengatakan pihaknya memiliki keinginan untuk terus melakukan kerja sama bilateral hingga level tertinggi dengan Indonesia. Azerbaijan memiliki sejarah hubungan yang panjang dan baik dengan Indonesia, keduanya merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang aktif. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling keras mengutuk agresi militer Armenia terhadap Azerbaijan.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan Azerbaijan terus meningkat di bawah pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Sebagai contoh, Indonesia menjadi pemasok minyak sawit mentah, minyak kelapa, bahan kayu, panel berlapis, tekstil, dan kopi bagi Azerbaijan. Sementara, Azerbaijan mengekspor minyak mentah dan produk minyak mentah dari mineral bitumen.
Omzet perdagangan antara kedua negara berada di angka US$ 174.107.000. Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 169.783.700 adalah ekspor minyak dari Azerbaijan ke Indonesia. Pada 2023, Azerbaijan menjadi pemasok minyak mentah bagi Indonesia yang mencapai US$255.700.000 dengan komoditas utamanya minyak dan gas. Retno menyampaikan harapannya agar kerja sama kedua negara dapat terus ditingkatkan dan menghasilkan keuntungan bersama bagi masyarakat kedua negara.
Pilihan editor: 1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini