GLASNOS terus merajalela, dan kini mempengaruhi selera orang Soviet. Dulu pizza Soviet dibanggakan dan pizza Barat dianggap tak layak dicicipi, tapi kini jadi terbalik. Kebijaksanaan keterbukaan Gorbachev membukakan pintu pula buat pizza Amerika, Selasa pekan lalu. Berpangkalan pada sebuah mobil van warna putih yang diparkir di Lenin Hills, pizza kapitalis yang harganya 1,25 rubel (Rp 3.350,00) diserbu para pejalan kaki di negeri komunis. "Lho, kok, enak. Berbeda dengan pizza kami," ujar seorang wanita Soviet. Pizza Soviet kini terasa tak keruan di lidah, kata mereka yang telah mencicipi pizza Amerika. Pizza komunis dibuat dari irisan tomat tipis, dicampur saus dan bahan lainnya, rasanya seperti ayam biasa. Pizza Amerika terbuat dari irisan keju dan irisan tomatnya besar-besar rasanya seperti ayam istimewa - kata orang Soviet. Makanan yang berasal dari Italia itu dibawa ke Moskow oleh dua orang New Jersey, AS, bernama Louis Piancone dan Shelly Zeiger. Mobil van-nya yang untuk jualan, yang bertuliskan "Astropizza", dihiasi bendera Uni Soviet dan AS. Dipasang pula tulisan besar dalam bahasa Rusia: "Pizza hanya 1,25 rubel. Coca-Cola hanya 75 sen rubel". Membaca ajakan yang tak mengundang itu kata kedua orang AS tersebut kepada rekan patungannya orang Soviet asli: "Kalau mau lebih laris, tulisan itu mesti diganti begini: 'Pizza hanya 2 rubel!!! Coca-Cola gratis!!" Bagaimana?" Rekannya cuma mengangguk. Selera Soviet lain yang berubah gra-gara glasnost adalah kecantikan. Kini, Moskow juga membuka diri untuk bidang kontes kecantikan. Poster-poster besar untuk menjaring para calon ratu dipasang di segenap penjuru Moskow. Bunyinya: "Dicari, wanita Moskow berusia 17-27 tahun yang sangup berjalan lemah gemulai, atau berlenggak-lenggok dan berdansa." Seleksi pertama dilakukan di gedung Gorky Park, pekan lalu selarna seminggu. Tes mempertunjukkan kebolehan berjalan, berbicara, bernyanyi dan menari. Yang lolos dalam seleksi boleh bertanding di Istana Olah Raga Moskow, Juni mendatang. Di sana para kontestan dipersilakan merebut mahkota "Ratu Mosko 88", dengan memperagakan pakaian malam dan gaun pesta. Sebenarnya sudah ada juga kontes di kota lain. Cuma belum semewah dan seberani kini. Misalnya, tahun lalu di Irkutz terpilih seorang Ratu Siberia, yang hanya bisa dilihat wajahnya saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini