Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hungaria Bakal Larang Parade LGBT di Jalanan Budapest

Perdana Menteri Hongaria menilai parade LGBT tak sehat bagi anak-anak.

1 Maret 2025 | 19.00 WIB

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Perbesar
Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Hungaria Victor Orban tidak akan mengizinkan lagi parade LGBT di jalan-jalan di Ibu Kota Budapest. Dalam wawancara dengan radio Kossuth pada Jumat, 28 Februari 2025, Orban berpendapat acara seperti itu merugikan anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orban menyatakan satu-satunya alasan acara-acara LGBTQ dulu berlangsung di Budapest karena dipimpin oleh mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Hongaria David Pressman, yang menunjukkan negara-negara kekuatan dunia mendukungnya. Pressman sudah meninggalkan Hongaria sejak Januari 2025 atau saat Donald Trump dilantik menjadi presiden.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang ini dunia sudah berubah. Parade LGBT tidak lagi berada di bawah perlindungan internasional. Hal-hal semacam ini sekarang sudah berakhir,” kata Orban, seperti dikutip RT.com.

Lebih lanjut Orban menekankan acara-acara seperti parade LGBT bertentangan dengan kesehatan anak-anak, dan bertentangan dengan keseimbangan perkembangan seperti yang diharapkan orang tua. Dia menyoroti sebagian besar warga Hungaria belum menyerah pada kegilaan gender dan masih meyakini gender itu hanya dua yakni perempuan dan laki-laki.   

Dalam pidato kenegaraan pada Sabtu pekan lalu, Orban menyarankan pada pihak pengkoordinir acara parade LGBT di Hungaria agar jangan mempersiapkan acara parade (pada tahun ini), yang dijadwalkan pada Juni 2025. Sebab Orban menilai itu sama dengan menghambur-hamburkan uang.  

Sedangkan pada Kamis, 25 Februari 2025, Kepala Staf Orban, Gergely Gulyas, menyatakan Hungaria tidak mentoleransi parade LGBT dijalanan Kota Budapest. Acara seperti itu tidak akan lagi diselenggarakan di muka umum seperti yang telah dilakukan sebelumnya selama berpuluh tahun. Gulyas sebaliknya menyarankan agar parade LGBT diselenggarakan di sebuah tempat tertutup. 

Selain Hungaria, Serbia juga melarang parade LGBT sejak 2022. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah ancaman terhadap rencana parade gay. 

Gay adalah hal yang legal di Serbia, namun pernikahan sesama jenis tidak diperbolehkan. Sejumlah aktivis mengatakan kaum LGBT di sana dimusuhi dan mengalami diskriminasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus