Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keadaan darurat telah dinyatakan di ibu kota Australia, Canberra, ketika kebakaran hutan bergerak cepat di daerah itu, menurut pihak berwenang dari Wilayah Ibu Kota Australia (ACT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Canberra dalam keadaan siaga tinggi karena kebakaran sekarang meliputi hampir 8% dari total daratan seluruh wilayah, kata Gubernur Andrew Barr pada konferensi pers hari Jumat, dikutip dari CNN, 1 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"ACT sekarang menghadapi ancaman kebakaran semak terburuk sejak kebakaran hebat tahun 2003," kata Barr dari wilayah tenggara Australia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 390.000 orang.
"Kombinasi panas ekstrem, angin dan lanskap kering akan menempatkan pinggiran kota di selatan Canberra berada pada risiko dalam beberapa hari mendatang," katanya, menambahkan bahwa "kebakaran ini mungkin menjadi sangat tidak terduga, mungkin menjadi tidak terkendali."
Keputusan yang menyatakan keadaan darurat didasarkan pada pemetaan prediktif dari kebakaran hutan dari 31 Januari hingga 2 Februari, menurut sebuah pernyataan oleh pemerintah ACT.
Ini mendesak publik untuk menyelesaikan Rencana Bertahan Hidup Kebakaran Hutam mereka, bahkan jika Anda tidak dalam bahaya langsung.
Peta yang dirilis pada Jumat 31 Januari 2020 menunjukkan daerah-daerah yang diperkirakan akan dilewati api saat ini dan mendekat ka arah Ibu Kota Canberra, Australia.[ESA/Supplied/News.com.au]
Menurut Biro Meteorologi Australia, cuaca panas diperkirakan pada hari Sabtu dengan suhu maksimum 41 derajat Celcius.
Orang-orang diperingatkan untuk meninggalkan daerah itu sekarang, dengan rute teraman adalah Naas Road menuju Tharwa dan Canberra.
"Kondisinya sekarang sangat berbahaya, dan api dapat menjadi ancaman bagi semua kehidupan langsung di jalurnya. Petugas pemadam kebakaran mungkin tidak dapat melindungi Anda dan properti Anda," kata Badan Layanan Darurat ACT (ESA)," dikutip dari News.com.au.
"Anda seharusnya tidak mengharapkan petugas pemadam kebakaran di depan pintu Anda. PERGI SEKARANG," tambah ESA.
Pihak berwenang memperdiksi kobaran api merayap lebih dekat ke ibu kota pada Jumat ini karena suhu dan kecepatan angin meningkat.
Peta prediksi penyebaran api yang dirilis oleh ESA menunjukkan seberapa jauh api dapat menyebar.
Barr mengatakan kondisi berbahaya dapat menempatkan sejumlah pinggiran kota dalam risiko.
Sejak musim kebakaran dimulai pada akhir Juli tahun kemarin, petak besar Australia telah hancur oleh kebakaran hutan terburuk dalam beberapa dekade.
Lebih dari 20 orang telah terbunuh dan jutaan hektar tanah telah dihancurkan. Negara bagian New South Wales adalah negara yang paling parah terkena dampak kebakaran hutan Australia, dengan ribuan rumah hancur atau rusak.