Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Auckland - Sekelompok ibu meminta pemerintah kota di Taupo, Selandia Baru, melarang penggunaan pakaian renang ala G-string di lokasi kolam renang populer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kayla Edwards memulai debat publik soal isu ini lewat unggahan di sosial media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan kepada media NZME bahwa dia merasa tidak nyaman saat membawa keluarganya berenang di Spa Thermal Park, yang merupakan lokasi renang publik populer di sana.
“Sejumlah warga lokal dan turis tampaknya tidak tahu pakaian renang yang pantas untuk digunakan,” kata Edwards seperti dilansir News pada Rabu, 15 Januari 2020.
Edwards mengaku sempat terkejut saat melihat sekitar seratus tanggapan terhadap unggahannya di Facebook justru mendapat respon negatif dan kecaman.
“Awalnya saya berpikir mayoritas orang akan setuju dan ini bisa dilakukan,” kata dia. Alih-alih, dia mendapat ledekan bahwa dia merasa iri dengan orang lain.
“Saya tidak harus membuktikan diri saya seksi dengan berjalan jalan di ruang publik mengenakan G-string,” kata dia.
Edwards meminta maaf kepada orang-orang yang merasa tersinggung dengan unggahannya itu. Namun, dia mengaku pendapatnya tidak berubah.
“Mungkin bagus juga orang-orang mulai mempertimbangkan kembali standar moralnya,” kata dia.
Seorang ibu lainnya asal Taupo, Renee Gray, mendukung sikap Edwards. Menurut dia, putrinya juga menganggap pemakaian G-string di ruang publik sebagai hal yang berlebihan.
Gray mengaku pernah melihat orang membuka pakaian di sisi kolam renang dan bukannya memakai pakaian renang di ruang ganti.
Suatu ketika, Gray melanjutkan, seorang pria paruh baya muncul dari dalam kolam renang lalu membuka celana pendeknya sehingga menunjukkan alat kelaminnya.
“Putri saya merasa jijik melihat pria itu. Dan menutup matanya dengan tangan,” kata Gray, yang menilai Dewan Kota Taupo, Selandia Baru, sebaiknya membahas larangan telanjang atau membuka pakaian di pantai mereka.