Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir 2023, Indonesia bersiap menyerahkan keketuaan bergilir ASEAN kepada Laos. Indonesia mengemban peran sebagai ketua ASEAN sejak 1 Januari lalu hingga 31 Desember 2023 mendatang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dia telah berterima kasih kepada rekan-rekannya di ASEAN atas dukungan terhadap Indonesia selama ini.
“Beberapa hari yang lalu, saya sudah mengontak semua menteri luar negeri ASEAN untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan selama keketuaan Indonesia di ASEAN,” ujarnya dalam acara makan siang bersama Menteri Luar Negeri RI di bilangan Jakarta Selatan pada Rabu, 27 Desember 2023.
Retno mengatakan keketuaan selama setahun belakangan ini tidaklah mudah, sama seperti waktu Indonesia menjadi Presiden Kelompok Dua Puluh (G20) dari 2021 hingga 2022. “Tetapi berkat dukungan semua pihak, maka kita berhasil mencapai target-target yang memang dari awal keketuaan kita sudah jelas,” katanya.
Dia memastikan Indonesia sudah siap 100 persen untuk mendukung keketuaan Laos selanjutnya, termasuk di dalam penanganan isu Myanmar. Seperti Indonesia dalam keketuaannya, Retno berharap Laos meneruskan upaya Kamboja dan Brunei Darussalam sebagai ketua sebelum Indonesia dalam menangani isu Myanmar.
Menurut catatannya, Indonesia sebagai ketua ASEAN telah melakukan lebih dari 180 pertemuan dengan hampir semua pemangku kepentingan yang bersangkutan. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan dalam keketuan Indonesia juga dilakukan oleh Laos,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan mandat keketuaan ASEAN selanjutnya kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Kamis, 7 September 2023.
Penyerahan secara simbolis dilakukan dengan pemberian palu dari Jokowi kepada Perdana Menteri Laos Siphandone.
Kepemimpinan Laos di ASEAN pada 2024 akan mengusung tema “Enhancing Connectivity and Resilience” yang berarti meningkatkan konektivitas dan ketahanan. Sementara Indonesia sebagai pendahulunya mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, merujuk pada ASEAN sebagai titik pertumbuhan.
NABIILA AZZAHRA A.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Operasi Gabungan Hamas Lawan Israel, Rusia Siagakan Howitzer Dekat Finlandia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini