Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mendesak Israel meningkatkan perbaikan perlakuan terhadap anak-anak Palestina yang dipenjara di rumah tahanan militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Israel seharusnya berbuat banyak terhadap orang-orang yang rentan dalam perawatan," bunyi pernyataan kantor Kementerian Inggris, Jumat, 23 Maret 2018, seperti dilansir Middle East Monitor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahed Tamimi berada di ruang sidang militer di Penjara Ofer, dekat kota Ramallah, Tepi Barat, 15 Januari 2018. Ahed Tamimi digugat dengan 12 dakwaan yang meliputi penyerangan dan pelemparan batu ke tentara Israel. REUTERS
Dalam pernyataan yang diterima oleh media, Kementerian Inggris juga menyinggung soal gadis remaja Palestina, Ahed Tamimi, yang ditahan setelah menendang dan menampar serdadu Israel di daerah pendudukan Tepi Barat, Desember 2017.
Tamimi, berusia 16 tahun saat insiden itu, menurut pengacaranya, pada pekan ini, akan mengajukan pembelaan atas tuntutan hukuman penjara delapan bulan.Seorang anak memegang bendera Israel di depan spanduk tentara Israel Gilad Shalit di sebuah pusat komunitas di desa Hila Mitzpe, Israel utara (18/10). Hamas membebaskan tentara Israel Gilad Shalit sebagai bagian dari pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina. REUTERS/Nir Elias
"Bagi Inggris, perlakuan terhadap anak-anak Palestina di rumah tahanan militer Israel tetap menjadi prioritas masalah hak asasi manusia," ujar Alistair Burt, Menteri Inggris urusan Timur Tengah.
Burt mengatakan Inggris siap membantu otoritas Israel melalui pembicaraan antara para ahli dan pejabat Inggris. Menurut dia, Israel telah membuat kemajuan tapi perlu melakukan lebih banyak lagi demi melindungi orang-orang yang rentan dalam perawatan.
Tamimi menjadi pahlawan Palestina setelah insiden di luar rumahnya, di Desa Nabi Saleh, ditayangkan melalui Facebook oleh ibunya yang menjadi viral.