Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Inggris Jajaki Sanksi terhadap Dua Menteri Israel, Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich

Inggris sedang mempertimbangkan sanksi untuk Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich karena komentar mereka tentang warga sipil Gaza dan pemukim Tepi Barat.

17 Oktober 2024 | 03.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris sedang mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir atas komentar-komentar yang mereka lontarkan mengenai warga sipil di Gaza dan para pemukim Tepi Barat, Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri luar negeri sebelumnya, David Cameron, telah merencanakan untuk memberikan sanksi kepada Smotrich dan Ben-Gvir sebelum Partai Konservatif yang berkuasa saat itu kalah dalam pemilihan umum pada bulan Juli, dan Starmer mengatakan kepada parlemen bahwa ia juga sedang mempertimbangkan opsi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Starmer menanggapi pertanyaan tentang komentar Smotrich yang mengatakan bahwa kelaparan warga sipil di Gaza dapat dibenarkan dan pernyataan Ben-Gvir bahwa pelaku kekerasan pemukim di Tepi Barat yang diduduki Israel adalah pahlawan.

"Kami sedang melihat hal itu karena itu jelas merupakan komentar yang menjijikkan," kata perdana menteri.

Dalam pernyataan yang menantang, Smotrich dan Ben-Gvir masing-masing mengatakan bahwa ancaman sanksi tidak akan membuat mereka mengubah posisi mereka.

"Mereka tidak membuat saya takut dan saya akan terus bertindak sesuai dengan kepentingan nasional tertinggi Israel," kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan, sementara Smotrich mengatakan "tidak ada ancaman yang akan menghalangi saya untuk melakukan hal yang benar dan bermoral bagi warga Israel."

Starmer berbicara menjelang pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi kemanusiaan di Gaza yang diselenggarakan oleh Inggris, Prancis dan Aljazair.

Pemerintahan Starmer telah mengambil sikap yang sedikit lebih keras terhadap Israel sejak terpilih, meskipun mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.

Mereka telah membatasi beberapa izin ekspor senjata ke Israel, dengan mengatakan bahwa ada risiko bahwa peralatan tertentu dapat digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Pada Selasa, Inggris juga mengumumkan sanksi baru terhadap organisasi pemukim Israel yang dikatakan telah mensponsori kekerasan terhadap komunitas Palestina di Tepi Barat.

Starmer mengatakan kepada para anggota parlemen pada Rabu bahwa "situasi kemanusiaan di Gaza sangat mengerikan."

"Israel harus mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk menghindari jatuhnya korban sipil, mengizinkan bantuan masuk ke Gaza dalam jumlah yang jauh lebih besar, dan memberikan kemampuan kepada mitra kemanusiaan PBB untuk beroperasi secara efektif," ujar Starmer.

Reuters melaporkan pada awal bulan ini bahwa pasokan makanan ke Gaza telah menurun tajam dalam beberapa minggu terakhir setelah pihak berwenang Israel memberlakukan peraturan bea cukai yang baru. Amerika Serikat mengatakan bahwa situasi kemanusiaan harus membaik atau Israel akan menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS.

Utusan Israel untuk PBB mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan.

 

Mantan Menlu Inggris juga berniat memberi sanksi

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mengumumkan bahwa ia berniat untuk menjatuhkan sanksi kepada dua anggota ekstremis pemerintah Israel karena dukungan mereka kepada para pemukim yang melakukan kekerasan dan seruan mereka untuk membatasi bantuan kepada Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Cameron mengungkapkan kekecewaannya bahwa pemerintah Partai Buruh tidak mengambil langkah ini terhadap Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir.

Dia mengatakan bahwa dia menahan diri untuk tidak menerapkan sanksi pada musim semi setelah menerima saran yang menunjukkan bahwa hal itu akan terlalu sensitif secara politis selama pemilihan umum.

Komentar-komentar ini, menurut The Guardian, dapat meningkatkan tekanan pada Menteri Luar Negeri, David Lammy, untuk mengklarifikasi apakah dia meninggalkan rencana yang telah dikembangkan dan alasan di baliknya.

Sanksi yang diusulkan juga mencakup pembekuan aset dan larangan bepergian yang menargetkan Smotrich dan Ben-Gvir dari Israel.

Cameron, lebih lanjut dalam program Today di BBC Radio 4, menyatakan, "Smotrich dan Gvir telah mengatakan hal-hal seperti mendorong orang untuk menghentikan konvoi bantuan masuk ke Gaza dan mendorong para pemukim ekstrem di Tepi Barat dengan hal-hal mengerikan yang telah mereka lakukan."

Ia menekankan pentingnya menginformasikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa "ketika para menteri dalam pemerintahan Anda yang merupakan ekstremis dan berperilaku seperti ini, kami siap menggunakan rezim sanksi kami untuk mengatakan bahwa hal ini tidak cukup baik dan harus dihentikan."

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus