Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel membanggakan perisai pertahanan berlapis-lapis saat memblokir serangan drone dan rudal massal Iran ke wilayah Israel, April lalu. Namun awal pekan ini, drone Hizbullah terbukti berhasil mengecohnya dan dengan leluasa menjelajah serta memotret situs-situs sensitif di wilayah Palestina yang diduduki Iserael.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabarnya, Israel telah mengasah pertahanan udaranya sejak berada di bawah serangan rudal Scud Irak dalam perang Teluk 1991. Apa saja susunan pertahanan udara Israel yang disebut-sebut canggih itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arrow
Sistem Arrow-2 dan Arrow-3 jarak jauh, yang dikembangkan oleh Israel dengan mempertimbangkan ancaman rudal Iran, dirancang untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi, menggunakan hulu ledak yang dapat dilepas dan bertabrakan dengan target.
Rudal ini beroperasi pada ketinggian yang memungkinkan penyebaran hulu ledak non-konvensional dengan aman.
Israel Aerospace Industries milik negara adalah kontraktor utama proyek ini, sementara Boeing membuka tab baru yang terlibat dalam memproduksi pencegat.
Pada 31 Oktober, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menggunakan sistem pertahanan udara Arrow untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang dengan Hamas pada 7 Oktober untuk mencegat rudal permukaan-ke-permukaan di Laut Merah yang ditembakkan ke wilayahnya.
Pada 28 September, Jerman menandatangani surat komitmen dengan Israel untuk membeli sistem pertahanan rudal Arrow-3 senilai hampir 4 miliar euro (4,2 miliar dolar AS).
David’s Sling
Sistem David's Sling jarak menengah dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik yang ditembakkan dari jarak 100 km hingga 200 km.
Dikembangkan dan diproduksi bersama oleh Rafael Advanced Defense Systems milik negara Israel dan Raytheon Co A.S., David's Sling juga dirancang untuk mencegat pesawat terbang, pesawat tak berawak, dan rudal jelajah.
Iron Dome
Sistem pertahanan udara Iron Dome jarak pendek dibangun untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh gerakan Islamis Palestina, Hamas, di Gaza.
Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems milik negara dengan dukungan AS, sistem ini mulai beroperasi pada 2011. Setiap unit yang ditarik truk menembakkan rudal yang dipandu radar untuk meledakkan ancaman jarak pendek seperti roket, mortir, dan pesawat tak berawak di udara.
Rafael mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan dua baterai Iron Dome ke Angkatan Darat AS pada 2020. Ukraina juga mencari pasokan dalam perangnya dengan Rusia, meskipun Israel sejauh ini hanya memberikan dukungan kemanusiaan dan pertahanan sipil kepada Kyiv.
REUTERS