Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengajak negara-negara sekutu untuk mengadakan pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) setelah kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Hamas mengumumkan bahwa Haniyeh tewas dibunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran, tempat ia menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian pada Rabu, 31 Juli 2024. Iran dan Hamas telah menyalahkan Israel, namun Israel sejauh ini belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Bagheri Kani menyampaikan ajakan pertemuan darurat OKI dalam percakapan telepon terpisah dengan timpalannya, para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Qatar, Turki dan Mesir pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Diplomat tertinggi Iran itu mengatakan bahwa dengan kematian Haniyeh, Israel telah “menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas regional”. Ia menekankan bahwa Iran akan menggunakan “hak yang melekat dan sah” untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel.
“Pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam sangat penting untuk mengatasi kejahatan yang mencolok seperti kematian Ismail Haniyeh dan pelanggaran terang-terangan terhadap keamanan nasional Republik Islam Iran,” kata Bagheri Kani, seperti dikutip dari Press TV.
Para menteri luar negeri yang dihubungi oleh Bagheri Kani mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan mendukung usulan Teheran untuk mengadakan pertemuan darurat, menurut keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Iran tentang masing-masing panggilan telepon.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyampaikan bahwa Mesir telah mengutuk pembunuhan Haniyeh dalam sebuah pernyataan resmi. Ia menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Bagheri Kani untuk mengadakan pertemuan darurat OKI.
Sama seperti Mesir, Arab Saudi juga menyambut baik ide tersebut. “Arab Saudi menyambut baik usulan penyelenggaraan pertemuan OKI untuk menyelidiki kematian Ismail Haniyeh dan menekankan kelanjutan konsultasi antara kedua negara,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani mengatakan Israel “tidak mengenal batas dalam melakukan tindakan kriminalnya” dan bahwa meninggalnya Haniyeh merupakan “bencana besar bagi umat Islam”, menurut pernyataan yang dikutip Press TV.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan juga memuji usulan Iran untuk penyelenggaraan pertemuan darurat OKI. Ia mengatakan semua negara di kawasan Timur Tengah “harus mengutuk kejahatan keji ini” dan mengambil tindakan tegas untuk melawan Israel.
PRESS TV
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Ini Lima Negara yang Diserang Israel sejak 7 Oktober
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini