Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para diplomat dari Inggris, Jerman, Perancis, dan Iran pada Jumat bertemu untuk membahas masalah bilateral, khususnya program nuklir Teheran dan sanksi terhadap negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pejabat dari tiga negara Eropa, yang merupakan penandatangan perjanjian nuklir tahun 2015, bertemu dengan mitra mereka dari Iran, Kazem Gharibabadi, di Jenewa, Swiss.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Direktur Politik Inggris, Perancis dan Jerman bertemu dengan mitra kami dari Iran @Gharibabadi di Jenewa hari ini untuk membahas program & sanksi nuklir Iran, masalah bilateral & situasi regional,” Christian Turner, direktur politik di Kementerian Luar Negeri Inggris, menulis di X.
Dia menambahkan bahwa mereka sepakat untuk melanjutkan dialog diplomatik dalam waktu dekat.
Sementara itu, Gharibabadi menyebut pembicaraan tersebut sebagai “satu putaran diskusi jujur,” dan menyebutkan bahwa perkembangan bilateral, regional dan internasional terkini, khususnya program nuklir dan isu-isu mengenai kemungkinan pencabutan sanksi dari negaranya, dibahas dalam pertemuan Jumat.
“Kami berkomitmen kuat untuk mengejar kepentingan rakyat kami, dan preferensi kami adalah jalur dialog dan keterlibatan. Disepakati untuk melanjutkan dialog diplomatik dalam waktu dekat,” tulisnya di X.
Para analis memandang perundingan ini sebagai peluang terakhir untuk menghidupkan kembali diplomasi program nuklir Iran sebelum kembalinya kepemimpinan Donald Trump ke AS, dalam waktu kurang dari dua bulan.
Trump pada 2018 secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran, dan dikenal karena sikap garis keras dan sanksinya terhadap Iran.
Pada Kamis, Gharibabadi dan Majid Takht Ravanchi, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik, mengadakan pembicaraan dengan wakil kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Enrique Mora.
Pertemuan tersebut terjadi di tengah meningkatnya urgensi untuk menyelesaikan kebuntuan nuklir dan dengan latar belakang kembalinya Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih pada 20 Januari mendatang.
Pilihan Editor: Netanyahu Klaim Israel Sempat Serang Infrastruktur Nuklir Iran
ANADOLU