Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menyatakan tidak menembak langsung ke Razan Najjar, seorang relawan medis Palestina yang tewas selama aksi protes di perbatasan Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pernyataan yang dirilis Selasa, 5 Juni 2018, militer Israel mengatakan, Razan Najjar terkena peluru nyasar. Menurut juru bicara militer Israel, Razan Najjar pernyataan tersebut berdasarkan pada wawancara dengan tentara yang berada di tempat kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Razan merupakan relawan medis yang tewas ditembak tentara Israel saat berupaya mengevakuasi korban dari pagar perbatasan Gaza-Israel.
"Hasil penyelidikan menemukan fakta, tentara melepaskan tembakan ke demonstran lain, dan tidak secara langsung ke arah Najjar," demikian bunyi pernyataan militer Israel, seperti dilansir Hareetz pada 5 Juni 2018.
Militer Israel menambahkan, penyelidikan atas insiden tersebut belum selesai, "Militer masih memeriksa siapa yang melepaskan tembakan selama aksi protes dan berapa banyak amunisi yang digunakan."Ibunda Razan al-Najjar memegang seragam medis yang dipenuhi noda darah, 2 Juni 2018.[Middle East Eye/Mohammed Asad]
Untk mengungkap peristiwa mematikan itu, penyelidik militer juga menemukan bahwa Najjar terlihat dekat dengan pagar perbatasan, merawat para pemrotes yang terluka oleh tembakan militer Israel.
Razan Najjar tewas ketika sedang menolong korban luka di pagar perbatasan Gaza-Israel. Dia di bagian leher, dan akhirnya tewas saat berada di rumah sakit Eropa Gaza. Keluarga korban menuduh sniper militer Israel sengaja membunuh Razan Najjar. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan 118 orang tewas dalam aksi protes tersebut.