Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel memerintahkan penutupan dan evakuasi rumah sakit Kamal Adwan yakni salah satu rumah sakit yang masih berfungsi di utara Jalur Gaza. Perintah Israel ini memaksa tim medis menyusuri ratusan pasien dan staf untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan, Husam Abu Safiya, mengatakan perintah Israel ini mustahil dilakukan karena tak ada cukup ambulan untuk mengeluarkan pasien dari rumah sakit, yang jumlahnya hampir 400 pasien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami saat ini punya sekitar 400 pasien dari kalangan warga sipil, termasuk beberapa bayi yang sedang dirawat di unit neonatal, yang hidupnya bergantung pada tabung oksigen dan inkubator. Kami tidak dapat mengevakuasi dengan aman tanpa bantuan, peralatan dan waktu yang mencukupi,” kata Abu Safiya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan pesan ini disampaikan di bawah pengeboman dan serangan tank-tank Israel, yang bisa menyebabkan sebuah ledakan besar dan jumlah korban tewas besar-besaran dari pihak warga sipil. Militer Israel belum mau merespon ucapan Abu Safiya. Tel Aviv hanya mengatakan telah mengirimkan bahan bakar dan makanan ke rumah sakit serta membantu evakuasi lebih dari 100 pasien serta perawatnya untuk dipindakan ke rumah sakit yang lain di Gaza. Beberapa ada yang dikoordinasikan dengan palang merah demi keamanan.
Rumah sakit adalah satu dari segelintir fasilitas umum yang masih beroperasi di Gaza utara secara parsial di tengah tingginya tekanan militer Israel selama hampir tiga bulan. Perang Gaza sudah 14 bulan berkecamuk.
Abu Safiya mengatakan militer Israel telah memerintahkan pasien-pasien dan para staf rumah sakit agar dievakuasi ke rumah sakit yang lain, yang sebenarnya kondisi rumah sakit itu tak lebih baik dari Rumah Sakit Kamal Adwan. Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan tempat tidur sejumlah pasien yang di jejali ke koridor-koridor rumah sakit supaya tidak dekat dengan jendela.
Israel beralasan operasi militer yang mereka lakukan di tiga tempat yakni Jalur Gaza, Beit Lahiya, Beit Hanoun dan Jabalia, ditujukan untuk menghantam anggota Hamas. Warga Palestina sangat yakin Israel sedang mengosongkan wilayah tersebut secara permanen untuk menciptakan sebuah zona penyangga, namun Israel menyangkal kecurigaan itu
Sumber: Reuters
Pilihan editor: 91 WNI yang Dievakuasi dari Suriah Tiba di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini