Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan Israel pada Sabtu, 8 Maret 2025, menewaskan dua warga Palestina di Rafah, selatan Jalur Gaza. Serangan ini menjadi sinyalemen perpanjangan gencatan senjata selama 42 hari, goyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengatakan serangan udara yang dilakukan Israel itu karena ada sebuah drone Israel jatuh ke wilayah selatan Gaza. Beberapa orang mencoba mengambil drone itu, yang dianggap Tel Aviv sebagai sebuah upaya penyelundupan yang gagal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan itu terjadi sehari setelah sebuah drone Israel menyerang dan menewaskan dua warga Gaza pada Jumat, 7 Maret 2025. Militer Israel mengatakan serangan itu ditujukan pada sekelompok anggota Hamas yang dicurigai beroperasi di dekat tentara Israel di utara Gaza dan berencana meledakkan sebuah alat peledak di lapangan.
Rangkaian serangan itu dilakukan saat delegasi Hamas berusaha membangun dialog untuk gencatan senjata di Kairo atas mediasi Mesir. Dialog tersebut ditujukan untuk memproses gencatan senjata tahap dua, yang bisa mengarah pada berakhirnya perang Gaza.
Dikutip dari Rauters, Hamas mengatakan sudah ada sejumlah indikator terkait kemungkinan untuk bernegosiasi untuk gencatan senjata tahap kedua. Namun Hamas tidak memberikan keterangan lebih detail perihal ini.
“Kami menegaskan kesiapan kami untuk membangun pembicaraan untuk negosiasi gencatan senjata tahap kedua untuk memenuhi tuntutan warga Gaza. Kami menyerukan adanya sejumlah upaya yang serius demi membantu warga Gaza dan mencabut blokade karena warga kami sudah sangat menderita,” kata Juru bicara Hamas Abdel-Latif Al-Qanoua.
Gencatan senjata Israel Hamas dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama diantaranya termasuk pertukaran tahanan.
Sedangkan gencatan senjata tahap kedua ditujukan untuk menghentikan permusuhan jangka panjang, pembebasan sisa sandera dan penarikan total tentara Israel dari Gaza. Adapun gencatan senjata tahap ketiga fokus pada pembangunan kembali Gaza di bawah pengawasan Mesir, Qatar dan PBB.
Pilihan editor: Elon Musk dan Menlu Rubio Cekcok Soal Pemangkasan PNS di AS