Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel menyerukan, Minggu, untuk menghindari "perjalanan yang tidak penting" ke Uni Emirat Arab, setelah seorang rabi Israel, yang telah hilang sejak Kamis lalu, ditemukan tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dewan Keamanan Nasional Israel mengatakan bahwa warga Israel harus "menghindari mengunjungi tempat-tempat bisnis, tempat berkumpul dan tempat hiburan yang diidentikkan dengan populasi Israel dan Yahudi", dilansir Middle East Monitor mengutip Channel 12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tingkatkan kewaspadaan di tempat-tempat umum (termasuk restoran, hotel, bar). Hindari menampilkan simbol-simbol Israel. Bekerja sama dengan aparat keamanan setempat, ikuti instruksi mereka dan segera laporkan jika Anda terpapar aktivitas teror," tambah peringatan tersebut.
Sebelumnya pada Minggu, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa pihak berwenang UEA telah menemukan jasad Rabi Zvi Kogan, seorang rabi Chabad di UEA, yang telah hilang sejak hari Kamis.
Pada Sabtu, kantor Netanyahu dan badan intelijen Mossad mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa Kogan, "seorang warga negara Israel asal Moldova yang tinggal di UEA, menghilang secara misterius sejak Kamis sore."
Netanyahu mengutuk pembunuhan tersebut sebagai "tindakan teroris antisemit yang keji" dan bersumpah bahwa Israel akan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Para pejabat senior Israel juga menyatakan keterlibatan "pasukan teroris asal Uzbekistan" yang diduga bekerja untuk Iran, dan mengklaim bahwa mereka melarikan diri ke Turki setelah penculikan tersebut.
Menurut surat kabar Ibrani, Yedioth Ahronoth, Kogan secara resmi tinggal di UEA sebagai asisten Kepala Rabbi Abu Dhabi.
Chabad adalah organisasi ekstremis yang tidak percaya akan keberadaan warga Palestina dan menyerukan pengusiran mereka dari wilayah Palestina yang diduduki, serta menentang kesepakatan apa pun yang akan memberikan mereka bagian dari tanah mereka.
Anggota organisasi ini hadir di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Kanada, selain UEA, di mana mereka mendirikan pusat komunitas Yahudi yang dikepalai oleh Rabbi Levi Duchman.
Iran bantah keterlibatan dalam pembunuhan rabi
Menurut Reuters, kedutaan besar Iran di Abu Dhabi mengatakan bahwa mereka "dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan Iran dalam pembunuhan individu ini." Penolakan tersebut muncul ketika beberapa media Barat dan pejabat Israel menyalahkan Iran atas kejahatan tersebut tanpa memberikan bukti.
Mayat Kogan, 28 tahun, yang sebelumnya bertugas di Brigade Givati milik tentara penjajah Israel, ditemukan kemarin di dekat perbatasan Oman. Masih belum jelas apakah Kogan dibunuh di Al Ain atau di tempat lain. Ia terakhir kali terlihat di sebuah supermarket halal di Dubai.
Kementerian Dalam Negeri UEA mengumumkan bahwa tiga tersangka telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan tersebut. Meskipun tidak ada rincian tentang para tersangka yang telah dirilis, kementerian tersebut menjanjikan tanggapan tegas terhadap "setiap tindakan atau upaya yang mengancam stabilitas masyarakat."
Keluarga Kogan melaporkan bahwa ia hilang, sehingga mendorong pihak berwenang Emirat untuk membentuk tim investigasi, yang berujung pada penemuan jasadnya dan penangkapan para tersangka.
Israel Hayom kemarin melaporkan bahwa badan-badan intelijen Iran telah menyusun profil rinci tentang "ribuan" warga Israel, mengidentifikasi mereka sebagai target potensial untuk operasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Mengutip sumber-sumber keamanan, laporan tersebut mengatakan bahwa ratusan orang tersebut diklasifikasikan sebagai "berisiko tinggi", dengan beberapa di antaranya dilaporkan menerima ancaman langsung dari agen-agen Iran. Target-target tersebut termasuk pejabat pertahanan, ilmuwan, dan akademisi saat ini dan sebelumnya.
Pilihan Editor: UEA: Tiga Tersangka Pembunuh Rabi Israel Berasal dari Uzbekistan