Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan calon astronot Wally Funk akhirnya bisa mewujudkan impiannya pergi ke luar angkasa. Ia diajak bos perusahaan teknologi Amazon, Jeff Bezos, untuk ikut dalam penerbangan pertama roket ulang alik-nya, New Shepard, dari Blue Origin. Jika tidak ada halangan, Funk akan melakukan perjalanan suborbital pada 20 Juli nanti, bersama Jeff Bezos, Mark Bezos, dan pemenang lelang kursi di New Shepard.
"Selamat datang ke kru New Shepard Wally. Kami sangat bangga bisa terbang bersamamu pada tanggal 20 Juli nanti," ujar Jeff Bezos, dikutip dari CNN, Jumat, 2 Juli 2021.
Kenapa Wally Funk yang dipilih? Funk bukan figur sembarangan. Seperti disebutkan sebelumnya, ia adalah mantan calon astronot. Di NASA, ia adalah bagian dari Mercury 13 Program atau dikenal juga sebagai Women in Space Program. Program di tahun 1961 itu bertujuan mencari astronot perempuan.
Total, ada 13 perempuan yang menjadi bagian dari program tersebut, termasuk Funk. Mereka semua dilatih dan diuji oleh tujuh anggota senior NASA untuk penerbangan ke luar angkasa dengan nama Project Mercury.Perusahaan antariksa Jeff Bezos Blue Origin meluncurkan roket New Shepard, Minggu, 29 April 2018. Kredit: Blue Origin
Dari ke-13 perempuan yang turut serta, Funk adalah lulusan termuda dan salah satu yang terbaik di kelasnya. Ia bahkan berhasil bertahan selama 10,5 jam di dalam tabung deprivasi sensorik, mengalahkan catatan astronot senior John Glenn. Sayang, prestasinya tidak berujung hasil.
Proyek Mercury ditutup sebelum sempat lepas landas. Tidak menyerah, Funk bergerilya menyari kesempatan bergabung di proyek lainnya. Namun, tidak ada satupun yang mau merekrutnya.
"Saya ditahan empat kali oleh NASA. Saya berkata, 'saya ingin menjadi astronot', namun tak ada satupun yang mau mengajak saya."
"Mereka berkata, alasannya (tidak diterima) karena saya perempuan. Saya percaya bahwa siapapun saya, jika saya mau dan niat, saya pasti bisa. Saya uka melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan siapapun sebelumnya," ujar Funk menceritakan pengalamannya.Interior Kapsul luar angkasa Blue Origin di Space Simposium ke-33 di Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat, 5 April 2017. Kapsul tersebut memiliki 6 bangku penumpang, dimana di setiap bangkunya terdapat jendela guna wisatawan dapat melihat secara langsung keadaan luar angkasa. REUTERS
Funk berakhir menjadi pilot. Dia mencatat 19.600 jam terbang. Selain itu, ia juga menjadi instruktur terbang dan sudah mengajar kurang lebih 3000 orang bagaimana caranya menerbangkan pesawat pribadi dan komersil. "Pesawat apapun yang dimiliki badan penerbangan Amerika, saya punya surat izin terbangnya. Saya bahkan bisa membalap kamu," ujar Funk.
Sebagai mantan calon astronot, Funk tidak pelu menggunakan skill-nya ketika menaiki New Shepard nanti. Blue Origin, yang merupakan jawaban Bezos atas SpaceX dan Virgin Galactic, mengembangkan New Shepard sebagai roket ulang alik yang spenuhnya otomatis. Sistem roketnya pun didesain bisa dikendalikan dengan mudah jika diperlukan.
Adapun Funk cs tidak akan terbang sampai keluar orbit. Ia akan melakukan perjalanan suborbital atau hingga ke gerbang masuk orbit. Roket New Shepard yang ia naiki akan terbang dengan kecepatan 3701 kilometer hingga ke ketinggian 200 kilometer lebih. Setelah mencapai titik itu, New Shepard akan melayang, merasakan gravitasi rendah, dan lanjut kembali ke bawah.
Uniknya, Funk sejatinya sudah nyaris terbang ke batas bawah orbit bersama pesaing Blue Origin, Virgin Galactic. Tahun 2019, Funk membeli tiket penerbangan maskapai ulang alik milik taipan Richard Branson itu. Namun, Virgin Galactic belum sesiap Blue Origin untuk memulai penerbangan suborbital-nya. Tak diketahui apakah Funk juga akan terbang bersama Virgin usai undangan dari Jeff Bezos.
Baca juga:
Badan Antariksa Uni Eropa Ingin Terbangkan Astronot Difabel Pertama
Kursi Penerbangan Luar Angkasa Blue Origin Terjual Rp 398 M
ISTMAN MP | CNN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini