Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu jenazah ditemukan di bagian bawah sebuah pesawat Lufthansa yang mendarat di bandara Frankfurt dari Ibu Kota Tehran, Iran pada Kamis 27 Oktober 2022. Temuan mayat ini, dipublikasi oleh surat kabar asal Jerman, Bild.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Website Lufthansa menuliskan mayat tersebut ditemukan oleh para pekerja seteah para penumpang meninggalkan pesawat dengan nomor penerbangan LH601 dan burung besi itu dipindahkan ke hangar untuk menjalani perawatan. Pesawat yang ditemukan mayat itu jenis A340.
Reuters mewartawakan Gara-gara temuan ini, penerbangan dengan rute yang sama pada Jumat, 28 Oktober 2022, sudah dibatalkan. Lufthansa dan Kepolisian Federal Jerman belum mau berkomentar.
Insiden temuan mayat ini terjadi di tengah pergolakan geopolitik di Iran buntut dari kematian Mahsa Amini, 22 tahun, perempuan suku Kurdi di Iran. Amini meninggal dalam tahanan oleh Kepolisian moral atas tuduhan pakaian yang kurang patut.
Lufthansa adalah maskapai asal Jerman dan terbesar kedua di Eropa. Sedangkan di Jerman, telah menjadi populasi warga Iran terbesar. Saban Sabtu ada ribuan warga Iran turun ke jalan Ibu Kota Berlin sebagai bentuk solidaritas unjuk rasa di Iran anti-pemerintah.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock telah mengumumkan sejumlah rencana yang akan dijatuhkan ke Iran. Di antara kebijakan itu adalah membatasi masuknya warga negara Iran sebagai bentuk hukuman pada Tehran.
Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengkonfirmasi kembali bahwa kematian Amini bukan karena kekerasan ataupun pemukulan. Asosiasi Kedokteran Forensik Iran menjelaskan kematian Amini bukan disebabkan oleh pukulan di kepala atau organ vital dan anggota tubuh, melainkan karena Amini mengalami hipoksia serebral, gangguan irama jantung mendadak, penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran, serta kekurangan oksigen ke otak.
Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyatakan bahwa Republik Islam Iran menerapkan transparansi dan keadilan sebagai pendekatan utamanya dalam menangani insiden yang melanda Mahsa Amini. Namun, sangat disayangkan negara-negara Barat dan rezim zionis Israel telah berusaha melakukan kampanye hitam di berbagai media sosial hingga menyebabkan kerusuhan di Iran.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.