Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, yang selama enam dekade berkarir di pelayanan publik terutama berfokus pada masalah-masalah domestik, dimakamkan pada hari Minggu setelah disalatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggantinya, Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah, 83 tahun, terlihat menitikkan air mata pada saat salat jenazah, yang dihadiri oleh anggota keluarga penguasa Al Sabah dan ketua parlemen Kuwait.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masa jabatan tiga tahun Syekh Nawaf sebagai emir, yang relatif singkat menurut standar Kuwait, dirusak oleh kesehatan yang buruk. Pendahulunya sekaligus saudara laki-lakinya, Syeikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, memerintah selama 14 tahun dan membentuk kebijakan luar negeri negara Teluk tersebut selama dua generasi.
Syekh Nawaf, yang peti matinya dibalut bendera Kuwait, dimakamkan di pemakaman Sulaibikhat bersama kerabatnya, setelah salat di masjid Bilal bin Rabah.
Para pejabat dari seluruh dunia memberikan penghormatan kepada Syekh Nawaf, yang selama enam dekade bekerja dalam pelayanan publik termasuk sebagai menteri pertahanan, dalam negeri, tenaga kerja dan wakil kepala garda nasional.
Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah meninggal pada hari Sabtu, dalam usia 86 tahun. Ia wafat tiga tahun setelah mengambil alih kekuasaan di produsen minyak Teluk yang merupakan sekutu AS. .
Penyebab kematiannya belum diungkapkan. Dia dirawat di rumah sakit akhir bulan lalu karena masalah kesehatan. Namun kondisinya stabil.
REUTERS