Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jenazah Emir Kuwait Dimakamkan setelah Disalati di Masjid Bilal bin Rabah

Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, yang selama enam dekade berkarir di pelayanan publik terutama, imakamkan pada hari Minggu setelah disalati

17 Desember 2023 | 15.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Emir Kuwait yang baru, Sheik Nawaf al-Ahmad al-Sabah saat ikuti pengambilan sumpah jabatan di parlemen, di kota Kuwait, Kuwait, 30 September 2020. Putra mahkota Kuwait, Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah resmi diangkat menjadi emir Kuwait setelah saudara tirinya, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa kemarin. Kuwait News Agency/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, yang selama enam dekade berkarir di pelayanan publik terutama berfokus pada masalah-masalah domestik, dimakamkan pada hari Minggu setelah disalatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggantinya, Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah, 83 tahun, terlihat menitikkan air mata pada saat salat jenazah, yang dihadiri oleh anggota keluarga penguasa Al Sabah dan ketua parlemen Kuwait.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masa jabatan tiga tahun Syekh Nawaf sebagai emir, yang relatif singkat menurut standar Kuwait, dirusak oleh kesehatan yang buruk. Pendahulunya sekaligus saudara laki-lakinya, Syeikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, memerintah selama 14 tahun dan membentuk kebijakan luar negeri negara Teluk tersebut selama dua generasi.
 
Syekh Nawaf, yang peti matinya dibalut bendera Kuwait, dimakamkan di pemakaman Sulaibikhat bersama kerabatnya, setelah salat di masjid Bilal bin Rabah.

Para pejabat dari seluruh dunia memberikan penghormatan kepada Syekh Nawaf, yang selama enam dekade bekerja dalam pelayanan publik termasuk sebagai menteri pertahanan, dalam negeri, tenaga kerja dan wakil kepala garda nasional.

Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah meninggal pada hari Sabtu, dalam usia 86 tahun. Ia wafat tiga tahun setelah mengambil alih kekuasaan di produsen minyak Teluk yang merupakan sekutu AS. .

Penyebab kematiannya belum diungkapkan. Dia dirawat di rumah sakit akhir bulan lalu karena masalah kesehatan. Namun kondisinya stabil.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus