Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi pada Senin, 15 Juni 2020, meluruskan bahwa tidak benar jika Pemerintah Jepang sudah memutuskan untuk melonggarkan aturan sehingga membolehkan masuknya turis asing atau WNA ke Negeri Sakura tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jepang memutuskan untuk menutup pintu masuknya WNA demi menekan penyebaran virus corona. Motegi meyakinkan, aturan itu masih berlaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelanggan kedai minum Kichiri Shinjuku menikmati makan malam dipisahkan layar akrilik transparan di tiap meja untuk mencegah penyebaran virus corona di Tokyo, Jepang, 19 Mei 2020.[REUTERS]
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, surat kabar Yomiuri melaporkan Jepang kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan membolehkan memulai aktivitas perjalanan bisnis untuk WNA dari Australia, Selandia Baru, Vietnam dan Thailand
Situs reuters.com mewartakan Pemerintah Jepang saat ini sedang mengevaluasi beberapa cara untuk melonggarkan larangan masuk Jepang bagi WNA dengan mempertimbangkan beberapa faktor secara komprehensif. Relaksasi aturan hanya akan dilakukan jika memang kondisi sudah memungkinkan.
Motegi mengatakan pihaknya sudah setuju dengan otoritas dari Vietnam, Australia dan Selandia Baru untuk mendiskusikan kemungkinan dibukanya pintu masuk bagi WNA yang berkepentingan dari negara-negara tersebut ke Jepang. Tiga negara itu kasus virus coronanya sudah sangat rendah.