Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jumlah Korban Tewas dan Luka-luka dalam Aksi Penyerangan di Pasar Natal di Jerman Bertambah

Jumlah korban tewas naik menjadi lima orang dan 200 orang luka-luka dalam sebuah aksi penyerangan di sebuah pasar Natal di Jerman

21 Desember 2024 | 21.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dan luka-luka akibat aksi penyerangan di sebuah pasar Natal di Jerman bertambah. Jumlah korban tewas naik menjadi lima orang dan 200 orang luka-luka. Pelaku penyerangan seorang warga negara Arab Saudi sudah ditahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaku melakukan penyerangan dengan menabrakkan mobil yang dikemudikannya ke arah para pengunjung pasar Natal yang sedang berkerumun pada Jumat, 20 Desember 2024. Para pengunjung di pasar Natal itu berkumpul untuk merayakan pra-Natal di tengah perdebatan sengit soal keamanan dan migrasi selama kampanye pemilu Jerman, di mana sayap kanan mendapat dukungan sangat kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Betapa mengerikannya tindakan yang melukai dan membunuh begitu banyak orang dengan brutal. Kami sekarang mendapat informasi, sudah lebih dari 200 orang luka-luka. Dari jumlah itu, hampir 40 orang mengalami luka serius yang kami harus khawatirnya keselamatannya,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz  

Otoritas Jerman saat ini masih menginvestigasi pelaku penyerangan, seorang dokter, 50 tahun, yang tinggal di Jerman sudah hampir dua dekade. Kepolisian sudah menggeledah kediaman pelaku. Motif penyerangan masih belum diketahui dan nama pelaku penyerangan masih belum dipublikasi aparat keamanan, namun media di Jerman menyebut namanya Taleb A.  

Sumber di Arab Saudi sudah memperingatkan otoritas Jerman yang menyebut pelaku sebagai ekstrimis yang mengancam perdamaian dan keamanan. Surat kabar Del Spiegel mewartakan pelaku bersimpati pada sayap kanan Partai Alternative for Germany (AfD). Sedangkan badan intelijen Jerman menolak berkomentar perihal ini karena investigasi masih berlangsung.  

Surat kabar FAZ pernah mewawancara pelaku pada 2019, yang menggambarkannya sebagai aktivitas anti-Islam. “Orang seperti saya, yang punya latar belakang sebagai muslim, namun tidak lagi mempercayai Islam, bisa menemukan tidak pemahaman dan toleransi yang diterima umat Muslim di sini. Saya adalah kritikus Islam paling kritis dalam sejarah. Jika tak percaya, tanyakan saja warga Arab,” ujarnya. 

Reiner Haseloff, Perdana Menteri negara bagian Saxony-Anhalt, mengatakan di antara korban tewas adalah seorang anak. Insiden ini persisnya terjadi di Magdeburg yang berlokasi 150 kilometer arah barat Ibu Kota Berlin.       

Sumber: Reuters  

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini


   

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus