Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Daphne Caruana Galizia, jurnalis investigasi terkemuka di Malta, tewas diterjang bom yang meledakkan mobil yang dikendarainya. Ia merupakan salah satu jurnalis yang ikut dalam mengungkap kasus yang dikenal sebagai Panama Papers.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi megatakan jurnalis berusia 53 tahun itu baru saja keluar dari rumahnya di Mosta, berada di luar Valleta, ibukota Malta pada Senin, 16 Oktober 2017. Tidak lama setelahnya mobilnya meledak dan membubung tinggi hinga melewati tembok di dekatnya.
Baca: Sepak Terjang Jurnalis Swedia Korban Mutilasi di Kapal Selam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekuatan ledakan tersebut bahkan menghancurkan mobilnya sampai berkeping-keping dan melontarkan jasad jurnalis senior itu ke lapangan terdekat. Galizia tewas meninggalkan suaminya dan tiga anak laki-laki.
Perdana Menteri Maltese Joseph Muscat, yang menghadapi tuduhan melakukan kesalahan oleh Galizia awal tahun ini, mengecam pembunuhan jurnalis ini dan menyebutnya sebagai serangan barbar terhadap kebebasan pers.
Dia juga mengumumkan bahwa FBI telah sepakat untuk membantu polisi setempat menyelidiki pembunuhan tersebut dan segera terbang ke pulau tersebut sesegera mungkin.
Baca: Jurnalis Kawakan Peliput Kartel Narkoba di Meksiko Tewas Ditembak
"Saya tidak akan beristirahat sampai saya melihat keadilan dilakukan dalam kasus ini," katanya, seperti yang dilansir Al Jazeera pada 17 Oktober 2017.
Pemimpin oposisi Adrian Delia menyebut pembunuhan tersebut sebagai pembunuhan politik. Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ), meminta pihak berwenang Malta untuk segera memastikan keadilan bagi Galizia.
"Daphne Caruana Galizia menyelidiki kesalahan di dunia politik, bisnis dan kriminal Malta," kata Robert Mahoney, Wakil direktur eksekutif CPJ. "Investigasi terhadap pembunuhannya harus dilakukan secara menyeluruh, kredibel dan tepat waktu."
Politisi Eropa dan jurnalis menyatakan kecewa atas kematian Caruana Galizia.
Baca: Kerap Kritik Ekstrimis Hindu, Jurnalis India Tewas Ditembak
Caruana Galizia memiliki blog yang sangat populer yang terus-menerus menyoroti kasus-kasus dugaan korupsi tingkat tinggi oleh para politisi dari berbagai partai di negara pulau yang kecil itu.
Dia juga telah menemukan hubungan Malta dengan dokumen Panama Papers yang bocor, yang mengungkapkan identitas orang kaya dan berkuasa di seluruh dunia dengan kepemilikan perusahaan offshore di negara Amerika Tengah tersebut.
"Ada penjahat di manapun Anda melihat sekarang. Situasinya sangat menyedihkan," tulis Galizia di blognya yang diterbitkan di situsnya hanya setengah jam sebelum sebuah ledakan merobek mobilnya dan menewaskan dirinya.
Jurnalis yang tengah dituntut atas tuduhan membuat fitnah karena berbagai artikel yang dia tulis di blog Running Commentary-nya, sempat melaporkan ancaman yang diterimanya 2 minggu lalu ke polisi setempat.
AL JAZEERA|YON DEMA