Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kaleidoskop 2019: Setahun Pembunuhan Jamal Khashoggi

Jurnalis Washington Post asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, dibunuh di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.

30 Desember 2019 | 08.00 WIB

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
Perbesar
Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2 Oktober 2018 seorang jurnalis Washington Post asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, dibunuh di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pembunuhan ini memancing perhatian dunia karena diduga Kerajaan Arab Saudi ambil bagian dalam operasi pembunuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Setahun pasca-pembunuhan, mayat Jamal Khashoggi belum ditemukan dan kasusnya berjalan lambat.

Menurut laporan Al Jazeera, 23 Desember 2019, pengadilan Arab Saudi memvonis mati 5 terdakwa pembunuhan. Namun, tiga tokoh penting yang salah satunya orang dekat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, divonis bebas karena dinyatakan tidak cukup bukti.

Dilaporkan Middle East Eye, ketiganya adalah Saud al-Qahtani, Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammed al-Otaibi, dan mantan Wakil Kepala Intelijen Saudi Ahmed al-Assiri. Saud al-Qahtani sendiri adalah penasihat utama MBS. Dia memegang urusan komunikasi Kerajaan Saudi.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Nama-nama para terpidana mati tidak dirilis, tetapi diyakini salah satunya termasuk agen intelijen Maher Mutreb yang sering bepergian dengan putra mahkota dalam perjalanan ke luar negeri, menurut Daily Mail.

Pakar forensik Salah al-Tubaigy dan Fahad al-Balawi, anggota pasukan pengawal kerajaan Saudi, juga termasuk di antara para terpidana.

Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard menemukan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa ada keterlibatan dari pejabat tinggi Saudi, termasuk bin Salman. CIA juga menyimpulkan bahwa putra mahkota bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Agnes Callamard menyebut penyelidikan Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi hanyalah parodi semata, dikutip dari Daily Mail.

"Parodi investigasi, penuntutan, dan keadilan terus berlanjut," tulis Callamard di Twitter pada Senin.

Christophe Deloire dari Reporters Without Borders mengatakan, "Ketika orang Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang atas pembunuhan Jamal Khashoggi, kami khawatir itu adalah cara untuk membungkam mereka selamanya dan untuk menyembunyikan kebenaran."

Pada wawancara Reuters pada Selasa, 23 Desember 2019, tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menyebut hukuman mati terhadap lima orang terkait kasus pembunuhan kekasihnya tidak adil dan tidak sah, dan eksekusi mereka akan menyembunyikan kebenaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus